Roh Kudus Membuatku Bertumbuh - Renungan Hari Minggu Pentekosta 4 Juni 2017

Author | Minggu, 04 Jun 2017 16:26 | Dibaca : : 3353
Roh Kudus Membuatku Bertumbuh - Renungan Hari Minggu Pentekosta 4 Juni 2017

Seorang filsuf bernama Jean-Paul Sartre ingin mengeksplorasi penderitaan orang-orang yang merasa terjebak dan terperangkap dalam kehidupan mereka. Sartre melihat ini sebagai neraka di bumi. Sartre menulis sebuah drama tentang neraka semacam ini dan menyebutnya No Exit. “Tiga orang tiba di sebuah ‘ruangan’, di mana terdapat ruang tamu dengan cermin di sekeliling dindingnya. Tidak ada pintu keluar di ruangan itu, dan tidak ada selingan atau istirahat dalam permainan. Ketiga karakter itu tetap berada di atas panggung sepanjang waktu, karena mereka tidak pernah bisa meninggalkan ruangan dan harus tetap bersama saling menjaga. Sementara mereka terus berbicara tentang masa lalu, namun tidak ada yang dapat mereka lakukan sekarang untuk mengubah masa lalu mereka. Karena mereka tetap terkunci di dalam ruangan, baris terakhir yang diucapkan adalah 'Ayo pergi'. Tetapi mereka tidak bisa pergi kemana-mana, karena mereka tidak bisa mengubah apapun baik di masa lalu maupun masa kini. Cermin-cermin itu terus mengingatkan mereka akan keterjebakan mereka. Inilah neraka bagi mereka, tetapi begitulah adanya.”

Ada satu hal yang membuat kita terkunci di ruangan tanpa keluar itu. Kita merasa terkunci di dalam ruangan itu karena kita yakin bahwa dunia di luar pintu memusuhi kita, dan jika kita meninggalkan kamar kita, kita akan terbunuh. Inilah penderitaan para rasul, pengikut Yesus yang pertama dalam Bacaan Pertama kita hari ini. Setelah penyaliban Yesus, mereka mengundurkan diri ke sebuah ruangan dan mengunci diri mereka sendiri. Mereka takut pada orang-orang yang telah membunuh Yesus dan mungkin sedang membuat rencana untuk membunuh mereka juga. Di sana, di ruangan itu no exit, tidak ada jalan keluar. Itulah neraka mereka.

Tetapi ada jalan keluar setelah semua itu. Yesus yang bangkit datang dan berdiri di antara mereka dan berkata kepada mereka: 'Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku [keluar], demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.' Kemudian Dia menghembuskan Roh Kudus ke atas mereka dan saat mereka bernafas dalam Roh, mereka menghirup karunia keberanian, kepercayaan diri dan keyakinan. Roh mengubah kegelapan mereka menjadi terang, kesedihan mereka menjadi sukacita dan ketakutan mereka menjadi keberanian untuk keluar. Roh Kudus memberi makna baru pada masa lalu mereka dan memberi harapan baru untuk masa depan mereka. Roh Kudus adalah jalan keluar mereka dari perasaan frustrasi dan keputusasaan, dan sekaligus jalan masuk ke dalam hidup baru dengan pelayanan yang murah hati dan penuh kasih.

Dipenuhi dengan rahmat Roh Kudus mereka berjalan dengan berani keluar ke tempat di mana mereka bertemu dengan banyak orang, yakni orang Partia, Media dan Elam, pengunjung dari Roma, Kreta dan Arabia. Semuanya menunggu untuk mendengar apa yang para rasul miliki dan katakan. Dipenuhi dengan Roh kebijaksanaan, pengertian, keberanian, kepercayaan diri dan cinta, mereka mulai menceritakan semua dan banyak kabar baik tentang Yesus, dan setiap orang di sana mendengar dalam bahasa mereka sendiri hal-hal menakjubkan yang telah dilakukan Tuhan melalui Yesus.

Hari ini di mana pun kita berkumpul untuk berdoa, Roh Pentakosta yang menjiwai para rasul sama kuatnya ada di tengah kita. Setiap kita yang berkumpul untuk merayakan Pentekosta hari ini adalah orang-orang Kristen yang dibaptis, pengikut Yesus. Tetapi tak satu pun dari kita di tempat kita berkumpul sama persis dengan orang lain. Terima kasih Tuhan untuk hal itu! Neraka adalah tempat semua orang sama dan berada di perahu yang sama. Ada beragam orang di dalam Gereja dan Roh Kudus telah membagikan berbagai karunia di antara kita. Roh Allah yang sama, seperti yang ditekankan oleh St Paulus dalam Bacaan Kedua 'bekerja dalam berbagai cara yang berbeda pada orang yang berbeda'. Tugas kita adalah pertama-tama, untuk mengidentifikasi, mengenali dan menghargai, karunia apa yang diberikan Roh Kudus kepada kita, dan karunia apa yang telah diberikan Roh Kudus kepada orang lain.

Pentecost - Lukisan karya Jean Restout

Ada rupa-rupa karunia yang diberikan Roh Kudus kepada kita. Menurut Rasul Paulus karunia-karunia Roh Kudus itu adalah karunia untuk menjadi rasul, karunia untuk bernubuat, karunia untuk mengajar, karunia untuk memberitakan Injil, karunia untuk melayani, karunia untuk membagi-bagikan sesuatu dan menunjukkan kemurahan, karunia untuk memimpin, karunia untuk mengusir setan, karunia untuk berkata-kata dengan penuh kebijaksanaan, karunia untuk berkuasa, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk berbahasa roh, karunia untuk menafsirkan bahasa roh, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh (Lih. Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:8-10, 28-30 dan Efesus 4:11)

Secara sederhana karunia-karunia Roh Kudus yang ada dalam diri kita saat ini dapat saya catat sebagai berikut: karunia hati yang penuh kasih, gembira, dan damai. Karunia kesabaran, kebaikan, keramahan, atau kemurahan hati. Karunia kesediaan untuk memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita. Karunia untuk melepaskan masa lalu dan terus bergerak menuju masa depan. Karunia kesetiaan. Karunia ketaatan. Karunia ketekunan. Karunia kemampuan untuk berorganisasi. Karunia kemampuan untuk mengajar. Karunia keterampilan membaca, menulis, atau berbicara. Karunia keahlian dengan angka, statistik, dan akuntansi. Karunia ketelitian dalam belanja untuk keluarga. Karunia  memasak. Karunia katering. Karunia menjahit, mencuci, atau berkebun. Karunia menjawab telepon atau membuka pintu dengan sangat sopan. Karunia keterampilan dalam olahraga, menggambar, melukis, musik, menyanyi, menari, fotografi. Karunia menceritakan lelucon dan membuat orang lain tertawa. Karunia menyambut orang asing dan membuat mereka betah. Karunia berteman. Karunia melihat dan mengakui kebaikan orang lain, melihat sisi terang kehidupan, menghibur sesama yang sedang susah, atau memulai percakapan yang  bermanfaat. Karunia mengunjungi orang-orang yang malang, sakit, atau kesepian. Karunia memberi makanan, uang, atau bantuan material lainnya kepada orang-orang yang membutuhkan di dekat kita atau yang jauh dari kita. Karunia untuk mengantarkan tetangga ke stasiun atau rumah sakit, atau membawa seseorang yang mengalami kesendirian ke gereja atau berjalan-jalan.

Hal yang penting tentang semua karunia khusus yang diberikan Roh Kudus kepada kita adalah bahwa karunia-karunia itu tidak diberikan kepada kita untuk kepuasan, kesenangan, dan pemenuhan diri kita sendiri. Karunia-karunia itu diberikan untuk melayani, memperkaya dan memberikan sukacita kepada sesama. Jadi, tugas kita hari ini adalah kembali mendedikasikan dan berkomitmen untuk melayani sesama dengan memberikan apa pun yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita. Oleh karena itu, sebelum kita mengatakan hari ini 'ayo pergi', marilah kita juga bersyukur kepada Tuhan atas berbagai macam karunia yang telah diberikan Roh Kudus kepada kita secara pribadi dan kepada komunitas serta semua orang yang berkehendak baik di dunia ini. Dalam kata-kata Santo Paulus, marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang telah mengaruniakan kepada kita ‘rupa-rupa karunia tetapi dari Roh yang sama; macam-macam pelayanan yang harus dilakukan, tetapi selalu kepada Tuhan yang sama yang bekerja dalam berbagai cara kepada semua orang... '!

Hari ini kita bersyukur atas semua karunia yang telah diberikan Roh Kudus kepada kita. Roh Kudus mengaruniakan semua itu kepada kita untuk mengundang kita pergi, keluar dan mewartakan kabar baik tentang Yesus, dan melayani Tuhan di dalam diri sesama yang hadir dalam kehidupan kita. Mari kita keluar untuk membagi sukacita Roh Kudus dan mewartakan kebaikan Tuhan kepada orang-orang yang hadir di kehidupan kita.

 

Salam Passion!

“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment