RENUNGAN HARI MINGGU ADVEN IV

Author Fr. Stefanus Henjuk, CP | Sabtu, 19 Desember 2020 20:45 | Dibaca : : 95
RENUNGAN HARI MINGGU ADVEN IV

Bacaan pertama (2 Samuel 7: 1-5,8b-12,14a, 16)

Pada waktu itu, 1 ketika Raja Daud telah menetap di rumah tinggal sendiri, dan Tuhan telah mengaruniakannya terhadap semua musuh di sekelilingnya, 2 berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda. 3 Lalu berkatalah Nabi Natan kepada raja,“ Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau. ” 4 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, 5Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Mulailah firman Tuhan: Masakan engkau yang siapkan rumah untuk Kudiami?

8b Akulah yang mengambil dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. 9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat nama besar seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. 10 Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dulu, 11 yaitu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu.Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. 12 Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

14a Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku . 16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-nya di hadapan-Ku, tahktamu akan kokoh untuk selama-nya.

Bacaan kedua (Roma 16: 25-27)

Saudara-saudara, 25 Allah yang menguatkan kamu menurut Injil yang kumaklumkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, yang menyatakan pernyataan pernyataan rahasia yang berabad-abad terselubung, 26 tetapi kitab-kitab dinyatakan dinyatakan, menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan kepada nabi Kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. 27 Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan sampai selama-nya oleh Yesus Kristus.

Injil (Lukas 1: 26-38)

26 Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. 28 Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati , apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan melayanilah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhurnya. 33 Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-nya, dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. ”

34 Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” 35 Jawab malaikat itu dia, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sebenarnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun mengandung seorang anak laki-laki pada hari orang tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. 38 Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil. ” 38 Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu. ” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.

Renungan

Para saudara dan saudariku yang dikasihi Tuhan. Perayaan Natal semakin mendekat. Apa yang telah kita lakukan selama Masa Adven? Tentu kita telah melakukan banyak hal di masa ini, untuk menyambut kedatangan Sang Juruselamat dunia. Bacaan-bacaan yang diperdengarkan minggu adven yang keempat ini, menampilkan dua tokoh utama yakni; Nabi Natan dan Bunda Maria. Nabi Natan dalam bacaan pertama (2 Samuel 7: 1-5,8b-12,14a, 16), diutus Allah kepada Raja Daud untuk menyampaikan pesan bahwa Allah akan menggiring kawanan-Nya melalui keturunan hamba-Nya itu. Allah akan memberikan keturunan, mengokohkan kerajaan, dan Allah akan menjadi Bapanya. Tahta kerajaannya akan kokoh sampai selama-ibu.

Dalam Injil demikian Bunda Maria sebagai pribadi yang terbuka bagi rahmat dan keputusan Allah. Tidak mudah memahami kehendak Allah dalam hidup yang seperti dilukiskan oleh penginjil. Seorang gadis muda yang berasal dari sebuah desa di Galilea, ditawari menjadi ibu Yesus dengan naungan Roh Allah. Ini sungguh suatu misteri besar. Wajar, bila Bunda Maria terkejut dan bingung mendengar perkataan Malaikat Gabriel ( Bagaimana mungkin itu terjadi, sementara aku baru saja bertunangan dengan Yosef ) (Luk 1:34). Namun kesedihan dan kerelaan pribadi Maria menerima rahmat Allah, mengubah kehidupan seluruhnya. Kehadiran Yesus dalam rahim perawan Maria menjadi bukti terpenuhinya nubuat para nabi dalam Perjanjian Lama bahwa:Sang Juruselamat, Anak Allah Yang Mahatinggi akan lahir dari keturunan Daud (2 Sam 7: 11,16) . Rasul Paulus datang bahwa: kelahiran Yesus Kristus yang telah dinubuatkan oleh para nabi, akan membimbing bangsa-bangsa kepada ketaatan. ” Ketaatan yang dimaksud adalah ketaatan Bunda Maria dalam menerima tawaran Allah untuk menjadi bunda Sang Penebus dunia, dengan kata kerendahan hatinya: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu ”(Luk 1:38).

Bagaimana dengan kesediaan kita sendiri? Kerelaan dan kesediaan pribadi yang digunakan Allah untuk mengembangkan masa depan dengan penuh kasih. Dengan kesediaan dan kerelaan Bunda Maria, kepada umat manusia dikaruniakan seorang tokoh yang penuh dengan Roh Kudus dan mampu membuka cakrawala hidup yang bernilai. Apakah kesediaan yang dimiliki Bunda Maria itu masih dimiliki oleh kita orang beriman? Menanggapi situasi zaman ini, kepasrahan kepada Tuhan seperti Bunda Maria, sangatlah dibutuhkan. Hampir satu tahun, kita bergumul dengan Pandemi Covid-19. Tuhan ingin menjadikan kita seperti bunda-Nya, yang selalu mengandalkan kekuatan Tuhan dalam setiap kejadian yang menimpa kita.Di sinilah iman kita diuji, apakah kita benar-benar percaya kepada-Nya dalam segala situasi, situasi ataukah kita hanya percaya di saat kita mengalami kemujuran dalam hidup.

Kelahiran Sang Juruselamat semakin mendekat. Semoga dengan teladan yang diberikan oleh Bunda Maria, kita semakin berpasrah kepada Tuhan dalam situasi apapun. Semoga rahmat Tuhan selalu menyertai kita semua, dalam menantikan keselamatan kekal yang datang dari Allah.

Salam Passio!

“SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU HIDUP DI HATI KITA”

Leave a comment