Di Jalan Ke Emaus Kutemukan Kekuatanku

Author | Kamis, 20 April 2017 21:05 | Dibaca : : 2193
Christ and His Disciples on Their Way to Emmaus - Pieter Coecke van Aelst Christ and His Disciples on Their Way to Emmaus - Pieter Coecke van Aelst

Peristiwa di jalan ke Emaus dicatat dalam Lukas 24 yang merupakan bab terakhir dari Injil Lukas. Kita membaca dua murid Yesus yakni Kleopas dan seorang murid lain yang tidak disebutkan namanya berjalan dari Yerusalem ke Emaus pada hari Yesus bangkit dari kematian . Ketika mereka dalam perjalanan, seorang pria (Yesus yang bangkit) bergabung dengan mereka, namun mereka tidak mengenal Dia. Pria itu bertanya, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" (Lukas 24:17).

Kedua murid itu terkejut karena orang itu tidak mengetahui peristiwa terbaru yang terjadi di Yerusalem. Mereka kemudian memberitahu orang asing itu tentang penyaliban Yesus dan berita tentang kubur-Nya yang kosong. Yesus menanggapi cerita mereka dengan menjelaskan apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci bahwa Mesias harus menderita untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya." (Lukas 24: 25-27)

Ketika mereka tiba di Emaus, malam itu, kedua murid itu meminta Yesus untuk tinggal bersama mereka. Yesus memenuhi permintaan mereka dan tinggal bersama-sama dengan mereka. Sewaktu mereka duduk makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, “mata mereka terbuka” dan mereka mengenali-Nya (ayat 31).

Lukas selanjutnya melaporkan bahwa “kedua murid itu bangkit dan segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka mendapati kesebelas murid yang sedang berkumpul bersama dengan teman-teman mereka. Kedua murid itu menyampaikan bahwa memang benar, Tuhan telah bangkit’” (ayat 33-34).

Kematian Yesus melahirkan rasa kecewa dan putus asa dalam diri para murid Yesus. Mereka kecewa karena harapan mereka bahwa Yesus akan terus memimpin, menuntun dan memperbaiki nasib mereka kini terhenti. Seperti kita ketahui bahwa kematian Yesus menimbulkan banyak tanya. Ada begitu banyak kecurangan, pengkhianatan, penyangkalan dan perlakuan tidak adil di dalam prosesnya. Ada begitu banyak musuh yang terang-terangan menolak, ada banyak mereka yang bersorak halleluya, terpujilah Dia dan merasakan kebaikan-Nya justru berbalik berteriak salibkan Dia! Ada lebih banyak lagi musuh di dalam selimut yang tampil dengan wajah domba tetapi berhati serigala.

Di atas semuanya itu, kita percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang lebih besar dan mulia dari pada yang tampak pada kita. Yesus tampaknya kalah tragis, namun sebenarnya Ia menang mulia. Ia mati namun akan bangkit! Ia telah mati namun kini hidup!

Kedua murid yang berjalan ke Emaus adalah mereka yang kecewa, marah, putus asa dan kehilangan kepercayaan dan harapan akibat kematian Yesus, Dia yang menjadi harapan bagi masa depan mereka. Mereka pulang ke kampung halamannya, meninggalkan Kota Yerusalem yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pemerintahan saat itu, meninggalkan para rasul dan rekan-rekannya yang lain, meninggalkan semua kenangan indah bersama Yesus dan semua orang yang berkehendak baik. Mereka berpikir bahwa semuanya habis, selesai, mati.

Namun, seperti kita baca dalam ringkasan cerita perjalanan dua murid ke Emaus di atas, Yesus yang bangkit datang menemani mereka di dalam perjalanan. Yesus tidak ingin mereka larut dalam kesedihan dan kekecewaan hingga putus asa dan kehilangan harapan. Yesus mengenal baik semua situasi yang dirasakan dan dialami murid-murid-Nya. Ia hadir, berjalan bersama mereka, tinggal dan makan bersama mereka, membuka mata hati dan pikiran mereka yang tertutup oleh kesedihan dan memberi mereka harapan.

Hasilnya, kita bisa baca, ketika mereka mendengar kata-kata Yesus hati mereka berkobar-kobar. Dan ketika mereka mengenal Yesus mereka bangun dan berjalan kembali ke Yerusalem untuk menyampaikan kepada murid-murid yang lain yang juga sedang mengalami kesedihan dan kekecewaan bahwa Tuhan sungguh sudah bangkit dan tak ada alasan lagi untuk kecewa!

Pengalaman di jalan ke Emaus adalah model perjalanan yang Yesus buat untuk kita saat ini. Ia membuka mata kita, mengarahkan kita kepada kehendak Allah dan menyatakan diri-Nya di sepanjang perjalanan hidup kita. Yesus tidak ingin kita tinggal dalam kesedihan dan larut dalam kekecewaan. Ia tidak ingin kita jatuh dalam keputusasaan dan tenggelam dalam kecemasan. Ia tidak ingin kita kehilangan harapan dan memandang masa depan penuh ketakutan. Ia ada bersama kita, berjalan bersama kita, bercakap-cakap dengan kita, tinggal dan makan bersama kita untuk membangkitkan kesadaran kita bahwa tak ada mawar yang tak berduri, tak ada langit yang selalu biru, tak semua jalan tanpa kerikil dan tak ada laut yang tak bergelombang. Ia bangkit untuk meyakinkan kita bahwa Ia selalu menemani kita di sepanjang jalan hidup kita dan bahwa cinta tak boleh kalah oleh kebencian, persaudaraan tak boleh kalah oleh pengkhianatan, sabar tak boleh kalah oleh kemarahan, percaya tak boleh kalah oleh penderitaan dan harapan tak boleh kalah oleh kegagalan.

Di jalan ke Emaus Yesus mengundang kita untuk membiarkan semua yang terjadi berlalu dan bangkit untuk melakukan perjalanan baru. Hanya satu murid yang disebutkan namanya yaitu Kleopas, sedangkan yang satu tidak disebutkan. Lukas ingin kita terlibat dalam pengalaman perjalanan ke Emaus itu dan membawa kita pada kesadaran bahwa kitalah murid yang tidak disebutkan namanya itu. Karena itu, perjalanan ke Emaus adalah perjalanan kita. Perjalanan itu adalah tentang aku, kita dan Tuhan.

Terimakasih Tuhan, karena bersama-Mu dalam jalan ke Emaus Kehidupanku, kutemukan kembali kekuatanku.

Salam Passion.

“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment