- Sengsara Yesus adalah karya kasih Allah yang terbesar bagi umat manusia.
- Salib adalah bukti bahwa Allah sungguh mengasihi manusia dan tanda bahwa Allah yang hadir dalam diri Yesus rela mengorbankan segalanya demi cinta kepada manusia.
- Melalui salib, Yesus Kristus menunjukkan cinta-Nya yang teramat dalam bagi manusia.
- "Ketika Anda sendirian di kamar, ambillah salib Anda, ciumlah ke lima luka dengan hormat, dengarkan mereka berbicara, dan dengarkan kata-kata cinta dan harapan, yang berbicara kepada hati Anda melalui duri-duri, paku dan darah yang menetes."
- Sengsara Yesus andalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan jiwa-jiwa dan hati yang terluka akibat dosa dan penderitaan.
- Letakkan harapan Anda pada belas kasihan Allah dan cinta Kristus; katakan setiap saat sambil memandang salib: “Di sana lah pusat semua harapanku.”
- Salib Kristus adalah sebuah karya cinta, keajaiban dari sebuah cinta, karya paling agung dari cinta Allah, lautan terdalam kasih Allah, di mana kebajikan ditemukan, di mana seseorang dapat kehilangan dirinya dalam cinta dan penderitaan, cara yang paling menguntungkan meninggalkan dosa dan bertumbuh dalam kebajikan, dan kekudusan.
- Semoga belas kasihan Allah masih memberimu banyak waktu dalam hidup sehingga engkau dapat menjadi benar-benar disalibkan bersama Tuhan dalam kematian suci, mati bagi segala sesuatu yang bukan Allah.
- Jangan lagi hidup di dalam dirimu, tetapi biarkan Yesus yang hidup dalam dirimu, sehingga kebijaksanaan Sang Juruselamat bermegah dalam semua tindakanmu, dan semua orang dapat melihatmu sebagai salib yang hidup serta merasakan nikmatnya aroma kebijaksanaan Allah, dalam kesabaran, kelembutan, pengorbanan, kesopanan, damai, amal, semangat dan kerendahan hatimu.
- Cintailah salib. Peluklah erat-erat. Salib adalah harta-Nya, sukacita-Nya, kemuliaan-Nya, terang-Nya, jantung hati-Nya dan cinta-Nya. Ia mengalami salib, menderita sebagai hamba dan tidak meninggalkannya; di sana Ia mati dan hidup dan dari sana kita memperoleh hidup.
" Semoga Sengsara Yesus Kristus selalu hidup di hati kita "