Kemuliaan Tuhan
Laporan Transfigurasi Yesus ditemukan dalam masing-masing Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas). Konteks untuk cerita Transfigurasi Lukas mirip dengan yang ditemukan dalam Matius dan Markus. Transfigurasi terjadi setelah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias (Lukas 9:18-21) dan ramalan Yesus tentang penderitaan-Nya (Lukas 9: 22-27). Setelah ramalan itu ada diskusi tentang harga pemuridan di masing-masing Injil ini. Penempatan cerita Transfigurasi yang dekat dengan pengakuan Petrus dan ramalan Yesus tentang penderitaan-Nya mendorong kita untuk merefleksikan Transfigurasi dalam konteks yang lebih besar dari Misteri Paskah.
Bergantung Pada Tuhan
Setiap godaan yang Yesus hadapi menawarkan wawasan tentang spiritualitas yang kita harap dapat dikembangkan ketika kita menjalani empat puluh hari Masa Puasa. Kita dapat mempercayai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan materi kita. Kita menyembah Tuhan karena hanya Tuhan yang berkuasa atas kita dan dunia kita. Kita mempercayai Tuhan untuk setia pada janji-janji-Nya. Penolakan Yesus terhadap godaan iblis menunjukkan bahwa Ia tidak akan menguji Allah. Mendasarkan diri pada Firman dan otoritas Kitab Suci, Yesus menegur iblis dengan keyakinan-Nya pada perlindungan dan kesetiaan Allah.
Rabu Abu dan Panggilan untuk Pembaruan Diri
Rabu Abu yang kita rayakan hari ini menandai hari pertama Prapaskah ketika kita mengarahkan hati dan pikiran kita menuju Jumat Agung untuk kemudian kita dapat merayakan kebangkitan Yesus pada hari Minggu Paskah. Pada Rabu Abu, Gereja Katolik mengadakan perayaan khusus (Eakristi atau Ibadat Sabda) di mana semua warga Gereja diberkati dengan abu, biasanya menandai dahi dengan tanda salib. Berkat biasanya diberikan dengan pengingat bahwa kita semua berasal dari abu, dan menjadi abu, kita semua akan kembali.
Catatan Kecil : Kronologi Waktu Kematian Yesus
Selama masa Paskah, khususnya pada Jumat Agung, kita, orang-orang Kristen memusatkan perhatian pada penderitaan Yesus Kristus dan kematian-Nya di kayu salib. Beberapa pembaca blog www.gemapasionis.org meminta saya untuk menemukan beberapa catatan penting terkait dengan kronologi waktu peristiwa kematian Yesus. Berikut ini beberapa catatan singkat yang dapat saya berikan terkait dengan Kronologi Waktu Kematian Yesus itu. Ini hanya sebuat informasi singkat, karena itu untuk memperdalam pengetahuan tentang hal ini, para pembaca dapat membaca teks-teks Kitab Suci yang dicatat di sini dan juga dapat membaca sumber-sumber lain yang berkaitan dengan Kronologi Waktu Kematian Yesus.
Mati Setiap Hari - Refleksi Minggu Prapaskah V 18 Maret 2018
Lima puluh tiga tahun yang lalu sebuah lagu untuk perdamaian berjudul Turn, Turn, Turn oleh Pete Seeger dan dinyanyikan oleh The Byrds mendapat ranking pertama dari sekian banyak lagu pada tahun itu. Lirik seluruhnya didasarkan pada Bab 3 dari Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab. Di dalamnya termasuk kalimat: 'Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk berkabung dan ada waktu untuk menari'. Paskah akan menjadi waktu bagi kita untuk tertawa dan menari. Tetapi hari ini Gereja membawa kita pada saat menangis dan berkabung ketika kita menanggapi firman Tuhan tentang penderitaan Yesus.
Simon dari Kirene 01
Jutaan orang selama berabad-abad telah bekerja keras dan berjuang untuk membuat nama mereka dicatat dalam sejarah, namun Simon dari Kirene malah dipaksa masuk ke dalam halaman sejarah. Tanpa satu kejadian tak terduga atau lebih tepat disebut insiden dalam hidupnya, dia tidak akan pernah dikenal. Kejadian hari itu membuat Simon dikenal di seluruh dunia di mana Injil Yesus Kristus diwartakan.
Aku, Simon Orang Kirene
Perwira Romawi yang memimpin pelaksanaan hukuman atas Yesus melihat bahwa keadaan Yesus sangat parah. Ia mulai merasa cemas bahwa Yesus tidak akan mampu memikul salib-Nya hingga ke puncak Golgota. Karena itu, ia memaksa salah satu dari banyak orang yang menyaksikan peristiwa tersebut untuk membantu Yesus memikul salib-Nya. Orang itu adalah Simon dari Kirene.
Katakan Apa Adanya Kita - Refleksi Minggu Prapaskah III – 11 Maret 2018
Tidak ada yang memaksa mereka melakukan ini. Mereka sendiri yang ingin melakukannya. Mereka adalah orang-orang yang tahu bahwa mereka memiliki masalah dengan alkohol. Mereka juga tahu apa yang Yesus katakan kepada kita hari ini bahwa 'setiap orang yang melakukan kejahatan membenci terang dan menghindarinya, karena takut tindakan mereka itu terlihat; tetapi orang-orang yang hidup oleh kebenaran datang kepada terang, sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa apa yang mereka lakukan dilakukan di dalam Allah’ (Yoh 3:20-21).
Kasih Allah Lebih Besar dari Kelemahan Kita - Refleksi Hari Selasa dalam Pekan Suci
Kabut gelap Sengsara Yesus semakin mendekat. Injil untuk liturgi hari ini diambil dari Injil Yohanes yang menggambarkan suasa perjamuan Paskah Yesus bersama murid-murid-Nya. Yesus “sangat sedih” karena Ia tahu bahwa Yudas, salah seorang murid yang dipilih-Nya, akan mengkhianati Dia, dan bahwa Petrus, salah seorang murid yang Ia panggil pertama kali, akan menyangkal-Nya dan bahkan bersumpah bahwa ia tidak mengenal Yesus.
Refleksi Hari Senin Dalam Pekan Suci
Injil hari Senin Pekan Suci ini diambil dari Injil Yohanes 12: 1-11 yang menyampaikan kepada kita kisah menarik tentang pengurapan Yesus oleh Maria di Betania. Enam hari sebelum hari raya Paskah, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk pergi makan malam di rumah sahabat-sahabat-Nya tercinta Lazarus, Maria dan Marta. Ketika mereka sedang makan, Maria mengambil sebotol minyak yang sangat mahal dan mengurapi kaki Yesus dan mengeringkannya dengan rambutnya, sebagai tanda cintanya yang mendalam kepada Sang Guru dan Sahabatnya. Aroma minyak semerbak memenuhi rumah itu.