BACAAN I : 1 SAMUEL 3:3b-10.19
MAZMUR TANGGAPAN : MZM 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10
BACAAN II : 1 KORINTUS 6:13c-15a.17-20
BACAAN INJIL : YOHANES 1:35-42
RENUNGAN
Alkisah, pada suatu hari Tuhan ingin turun ke bumi untuk bertemu seorang ibu. Maka Tuhan pun datang ke mimpi ibu itu agar bersiap diri besok. Paginya ibu itu pun bangun dan langsung mepersiapkan semuanya. Ia pergi ke pasar membeli semua keperluan, memesan masakan yang enak-enak, ke salon untuk berdandan, membeli baju baru, dan semua keperluan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Setelah semuanya selesai ibu itu duduk di sofanya dan menunggu Tuhan. Tak lama kemudian bel rumahnya berbunyi dan ibu itu bergegas membuka pintunya namun yang didapatinya hanya seorang anak yatim-piatu yang meminta sumbangan. Ibu itu mengusirnya dengan alasan dia sedang menunggu tamu agaung. Selang beberapa lama kemudian bel rumahnya berbunyi lagi. Ibu itu segera membukanya dengan harapan itu Tuhan namun yang didapatinya hanya seorah pengemis tua yang meminta sedikit sedekah. Ibu itu mengusirnya lagi dengan alasan yang sama. hari sudah sore dan ibu itu masih menunggu Tuhan. Untuk ketigakalinya bel rumahnya berbunyi, dengan harapan besar kalau itu Tuhan ibu itu membukanya namun yang ada hanya seorang gadis cacat yang meminta makanan dan ibu itu langsung mengusirnya. Lelah menunggu Tuhan yang tak kunjung datang ia pun terlelap di sofanya. Tuhan pun datang kedalam mimpinya dan ibu itu dengan nada kesal ia menggerutu ”Tuhan apakah Engkau jika hari ini Engkau akan berkunjung ke rumah saya?”, Tuhan pun balas menggerutu “apa kau bercanda? Hari ini aku sudah datang ke rumahmu tiga kali tapi tiga kali pula engkau mengusirku.”
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus terkasih kisah tadi mengingatkan kita kembali akan peristiwa Natal yang beberapa minggu lalu telah kita rayakan. Tuhan hadir dalam rupa manusia yang tidak berdaya, yang memerlukan bantuan serta pertolongan dari orang lain. Namun hanya sedikit orang yang sadar bahwa Allah hadir dalam rupa manusia yang tidak berdaya. Kebanyakan dari kita hanya menggambarkan Allah yang agung, yang penuh gemilang, penuh kuasa serta bertabur bintang padahal konsep-konsep seperti itu menunjukkan kelemahan manusia yang hanya mau tunduk pada kekuasaan, penaklukkan serta pembuktian-pembuktian fana. Bacaan-bacaan pada hari Minggu ini membahas mengenai panggilan Tuhan kepada manusia. Panggilan Tuhan ini bukan hanya panggilan-panggilan untuk menjadi suster, bruder, frater, atau imam. Panggilan Tuhan lebih kepada ajakan kepada kita untuk hidup seperti Yesus maka panggilan yang pertama dari Tuhan adalah panggilan untuk saling mengasihi. Inti ajaran Kristiani adalah menjalani hidup dengan cinta dan hal ini harus diterapkan pertama-tama dalam kehidupan keluarga. Seorang suami dengan tugas utamanya sebagai pencari nafkah harus mencintai pekerjaannya karena dengan mencintai pekerjaannya ia telah mencintai anak serta istrinya. Dengan mencintai anak serta istrinya seorang laki-laki telah menunjukkan bukti cintanya kepada Tuhan karena anak serta istri adalah produk cinta kasih Allah. begitu juga seorang istri yang menjadi ibu rumah tangga mesti menunjukkan kasihnya kepada suami serta anaknnya dengan mengurus memasak, beres-beres rumah atau keperluan rumah tangga lainnya harus dengan cinta dan juga seorang anak mesti sekolah dengan baik serta patuh kepada orangtuanya jika mau membuktikan cintanya kepada Allah.Dalam kehidupan bermasyarakat pun kita mesti menebarkan cinta kasih Allah. Tidak pelu kita membagi-bagikan uang kaget atau membuat kegiatan-kegiatan heboh seperti acara reality show di televisi. Bersedekah kepada yang tidak mampu, memberi pertolongan semampu kita dengan tulus kepada yang membutuhkan atau kegiatan-kegiatan sepele yang tidak bermodal seperti, menyapa, say hello, memberi senyuman, memaafkan, memberi perhatian untuk mereka yang sedih, mendengarkan curhat teman dan membalas gurauan mereka dengan tawa kita, kita sudah melakukan tindakan cinta di dalamnya. Hari ini Yesus bekata kepada kita”Mari ikutlah maka aku akan menunjukkannya”, adalah pesan kepada kita bahwa dengan melakukan tindakan cinta kepada sesama maka kita sudah melakukan tindakan cinta kepada diri sendiri serta Tuhan kita.
Salam Passio!
“SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU HIDUP DI HATI KITA”
Video: https://www.youtube.com/watch?v=r6ci6Ps3kc4