Hidup tidak menjadi lebih indah tanpa cinta itu sendiri Featured

Author SEKUNDUS SEPTO PIGANG TON, CP MAHASISWA SEKOLAH TINGGI FILSAFAT TEOLOGI WIDYA SASANA MALANG | Minggu, 16 April 2023 13:47 | Dibaca : : 1391
Cinta terdiri dari satu jiwa yang mendiami dua tubuh. ~ Aristoteles | Kutip.id Cinta terdiri dari satu jiwa yang mendiami dua tubuh. ~ Aristoteles | Kutip.id https://www.kutip.id/quote/aristoteles-123/

             Cinta merupakan hal yang dirindukan setiap orang. Plato berkata cinta adalah, daya manusia yang memiliki keterarahan yang baik. Orang yang mencintai ialah, ia yang mengerjakan segala sesuatu, yang baik untuk hidup itu sendiri. Setiap orang rela melepaskan segala sesuatu demi kebaikan dalam cinta itu sendiri. Demikian dalam hidup ini, karena cinta maka sebagai sosok manusia, hadir di dunia. Dengan cinta ia dirawat, dibesarkan dan diarahkan kepada Sang Cinta itu sendiri. Demi cinta maka terjadilah seperti sekarang yang baik dan berharga di tempat ini, dan karena cinta ia Kembali kepada Sang Cinta. Cinta merupakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia dalam peziarahan hidup. Hidup tidak menjadi lebih indah tanpa cinta itu sendiri. Cinta itu adalah kegembiraan. Kegembiraanlah yang dikejar manusia dalam menggapai segala yang terbaik. Cinta itu adalah keindahan, tidak ada satupun di dunia ini, yang lebih indah dari cinta. Cinta lebih indah daripada emas. Karena cinta maka Allah mengasihi manusia, dan karena cinta juga, manusia berpaling kepada Allah dan melepaskan segala sesuatu di dunia demi mengejar Sang Cinta.
             Cinta itu berasal dari Allah, dan di tempat inilah sungguh hadir dalam peziarahan mengejar sesuatu yang lebih sempurna. Kesempurnaan hanya terjadi dalam relasi yang erat dengan Allah. Dalam relasi yang erat, manusia berani melepaskan segala sesuatu untuk mencintai Allah. Karena dalam Allah Cinta bisa ditemukan. Ubi caritas Deus Ibi Est. Dimana ada cinta di situ Tuhan ada. Kata-kata ini tidak asing lagi di telinga setiap orang dalam kehidupan setiap hari, Allah hadir dalam cinta. Karena cinta akan dunia maka Allah hadir di tengah dunia dalam diri putra-Nya, dan karena cinta itu pula manusia menghadirkan sosok wajah Allah, untuk mewartakan kebenaran Sang Cinta itu sendiri. Jika setiap orang mengalami dan merasakan cinta, maka keinginan paling dalam adalah bersatu dalam jiwa. Santo Paulus berkata sangat menarik mengenai cinta. Ia berkata “jika tanpa cinta ia bukanlah apa-apa”. Demikian juga hidup manusia, jika tanpa cinta dari Allah, manusia tidak memiliki hidup yang berharga. Sehingga manusia harus sungguh, melepaskan segala sesuatu, demi mencintai Allah. Hanya kepada Allah manusia harus berani merelakan diri, untuk mengabdi seumur hidup, berjalan bersama Allah, mewartakan kasih Allah dan memberikan yang terbaik untuk Allah.laughinglaughingsmile

Leave a comment