Mempersiapkan Jalan Bagi Tuhan

  • Refleksi Hari Minggu I Adven 2018 - 09 Desember 2018
Author | Minggu, 09 Desember 2018 22:14 | Dibaca : : 4678
Ilustrasi Ilustrasi

Bacaan 1 : Barukh 5:1-9

Bacaan 2 : Filipi 1:4-6. 8-11

Injil : Lukas 3:1-6

Injil adalah kabar baik dari Allah, berita tentang Allah yang memberi harapan dan spirit kepada kita untuk memperjuangkan kehidupan dengan benar. Injil adalah kabar baik bahwa Allah mengasihi kita, bahwa Allah selalu bersama kita, bahwa Allah tidak pernah berhenti menuntun kita, bahwa Allah mempersiapkan kita untuk Natal dan untuk kedatangan Kristus yang kedua dengan mengubah kita, dan kabar baik seperti yang dikatakan Lukas mengutip perkataan nabi Yesaya, bahwa 'semua orang akan melihat keselamatan yang dari Allah' (Lukas 3:6).

Tentu saja, kehadiran dan tindakan Allah menuntut kerja sama kita. Yohanes Pembaptis utusan Allah memberitahu kita jalan yang harus kita tempuh agar kabar baik itu berdayaguna bagi hidup kita. Jalan utama kita adalah pertobatan sejati. Pertobatan sejati membutuhkan wajah baru yakni perubahan nyata dalam apa yang kita pikirkan tentang dunia kita, diri kita sendiri, dan relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Pertobatan membutuhkan perubahan menyeluruh dalam cara kita berpikir, merasakan, menghargai, berbicara, bertindak, dan hidup. Pertobatan mengundang kita untuk memiliki pikiran dan hati Yesus. Pertobatan sejati mengundang kita untuk memberi diri 'dibaptis’ agar dosa-dosa kita hanyut dalam air pertobatan, dan mendapatkan kehidupan baru dan cara pandang baru atas hidup'. Pertobatan akhirnya berbuah dalam kehidupan sehari-hari dalam hubungan kita dengan sesama terutama mereka yang miskin, sedih dan kesepian, sakit, lapar, putus asa, dan yang menjadi korban ketidakadilan sosial.

Pada zaman kuno ketika raja akan mengadakan kunjungan ke salah satu kota atau desa menuntut persiapan yang serius. Raja akan mengirim para utusan ke wilayah yang akan dikunjungi untuk menyuruh mereka memperbaiki jalan, mengisi lubang-lubang di jalan dengan tanah, dan menghaluskan gundukan-gundukan di sepanjang perjalanan. Persiapan itu dilakukan agar perjalanan raja nantinya menjadi lancar, mudah, menyenangkan, dan bebas dari masalah. Gambaran inilah yang Lukas gunakan untuk menggambarkan misi Yohanes Pembaptis. Sebagai seorang nabi, utusan Allah, ia menyerukan kepada umat Allah untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Sang Juruselamat, "Sang Raja" damai. "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.  Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,  dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." Jadi, Yohanes mengajak kita untuk memperbaiki jalan Tuhan di dalam hati kita dengan meluruskan jalan hidup kita.'

Dalam terang perayaan kedatangan pertama Kristus pada Hari Natal dan harapan kita akan kedatangan kedua Kristus di akhir zaman, kita memiliki tugas ganda sebelum Natal 2018: pertama, untuk bersukacita dan bersyukur bahwa kita tidak menyelamatkan diri kita sendiri, tetapi bahwa Allah kita datang untuk menyelamatkan kita, dan kedua, dengan bantuan kasih Allah, kita bertugas untuk mengisi lubang-lubang pikiran, meratakan gundukan-gundukan hati, dan menyingkirkan setiap blok sikap yang menghalangi Allah untuk berjalan mengunjungi kita. Semua upaya kita untuk mempersiapkan jalan bagi Allah akan mempermudah Allah dalam melakukan pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan, mengubah, dan memperbarui kita.

Mari kita terus berjuang dengan keyakinan dan harapan bahwa kita akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya (Barukh 5:9). Kita percaya seperti Rasul Paulus (Filipi 1:6) bahwa Allah yang memulai karya baik di antara kita, akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus, hari Natal.

 

 

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment