Renungan Minggu Prapaskah II

Author Fr. Beno Valentino, CP | Sabtu, 27 Februari 2021 14:48 | Dibaca : : 1979
Renungan Minggu Prapaskah II

Bacaan I: Kej. 22:1-2.9a.10-13.15-18

Mazmur: : 116:10.15.16-17.18-19;

Bacaan Ii: Rm. 8:31b-34

Bacaan Injil: Markus 9:2-10

 

RENUNGAN

Saudara-Saudariku yang terkasih dalam Kristus tersalib,

Pada hari minggu ke-2 Prapaskah ini kita merefleksikan pengalaman penting di mana para murid menyaksikan kemuliaan Yesus di gunung Tabor. Peristiwa ini juga disebut transfigurasi Yesus Kristus. Transfigurasi adalah peristiwa di mana Yesus dimuliakan di gunung, dan hadirnya kedua tokoh besar dari Perjanjian Lama yang berbicara dengan-Nya yakni Musa dan Elia. Wajah Yesus dikisahkan bercahaya dan penuh dengan kemuliaan. Peristiwa itu disaksikan oleh ketiga murid Yesus yang bersama dengan Dia yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus itu bermakna memberikan pengajaran kepada para murid bahwa di balik peristiwa salib dan penderitaan yang akan dialami Yesus, ada kemenangan dan kemuliaan yang memberi hidup sejati bagi umat manusia. Peristiwa penampakan kemuliaan Yesus di gunung Tabor menjadi antisipasi yang menggambarkan kemuliaan Yesus sesudah kebangkitan-Nya, dan sekaligus menunjukkan kemuliaan yang akan dialami oleh manusia karena salib Kristus.

Saudara-Saudariku yang terkasih dalam Kristus tersalib,

Peristiwa di gunung Tabor menjadi sarana yang mengokohkan iman para murid. Mereka melihat Yesus tampil sebagai pribadi ilahi. Mereka tidak sekadar melihat-Nya dalam rupa manusia saja melainkan dalam rupa Allah. Yesus ingin agar mereka percaya bahwa Dia-lah satu-satunya Yang Kudus dari Allah. Transfigurasi menjadi pengalaman yang indah serta menjadi kekuatan bagi para murid dalam menjalani tantangan dalam perutusan nantinya. Ini adalah gambaran, bahwa para murid akan menghadapi peristiwa salib serta menghadapi banyak tantangan namun di balik itu semua ada kemuliaan salib Yesus. Ketiga rasul ini juga nantinya akan menyaksikan pergulatan batin Yesus di taman Getsemani. Ini sebagai peristiwa yang bertolak belakang dengan apa yang mereka lihat sewaktu di gunung Tabor. Namun, lewat Peristiwa di gunung Tabor, Yesus hendak memberi suatu pemahaman kepada para murid yaitu untuk mencapai kebahagiaan kekal, sengsara, penderitaan bahkan kematian harus mereka alami.

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan,

Apa yang dapat kita refleksikan dari peristiwa transfigurasi ini? Bagi kita, Transfigurasi dapat kita pahami sebagai suatu cara kehadiran Kristus, yang memperlihatkan segalanya. Tak jarang ada yang bertanya, seperti apakah wajah Yesus, padahal Kristus selalu menunjukkan wajah-Nya dalam setiap peristiwa hidup kita. Haruskah kita menuntut Transfigurasi yang demikian? Wajah Kristus yang girang maupun juga sedih, bersinar ataupun suram, dan senyum, lembut dan penuh kasih selalu mengiringi keseharian kita. Tetapi patut diingat ialah Yesus tetap setia akan sabda dan kehendak Allah yang selalu mau memberikan hiburan dan perdamaian. Kita dapat belajar dari wajah Yesus yang demikian. Apa pun keadaan yang kita alami berusahalah untuk menaruh harapan kita pada Allah.

Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan,

Di masa Prapaskah ini kita dituntut untuk membaharui diri, membersihkan hati dengan bertobat. Kita diajak Tuhan untuk mendaki gunung pertobatan dengan berbekal doa, puasa, dan amal kasih. Dengan doa, kita bisa mendekatkan diri kita kepada Tuhan, melalui puasa kita bisa menahan serta mengontrol hawa nafsu atau kita menahan keinginan daging kita. Dengan amal kasih kita terhadap orang lain telah membuat kita menjadi penyalur rahmat kasih Allah kepada sesama. Maka dengan ketiga cara tersebut kita akan mampu mendaki gunung pertobatan kita dan pada akhirnya kita sampai dipuncak kesempurnaan hidup bersama Yesus. Memang ini tidaklah mudah. Melepaskan segala kesenangan duniawi membutuhkan proses. Langkah demi langkah kita berusaha dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Seperti kata Rasul Paulus dalam bacaan kedua, dengan mengandalkan Tuhan kita mampu mengatasi rintangan yang menghadang. Yakinlah dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita baik dalam kelebihan kita maupun dalam kelemahan sebab Dia selalu menyertai kita dengan kemuliaan wajah-Nya sampai akhir zaman. Amin.

 

Salam Passio!

 

 “SEMOGA SENGSARA YESUS KRISTUS SELALU HIDUP DI HATI KITA”

 

Video: https://www.youtube.com/watch?v=wKI_uyS7Gts

 

Leave a comment