Kutermenung pada suatu malam
Suhu dingin kota Bajawa sangat mencekam
Hingga sampai menembusi sum-sum tulangku
Badanku menggigil akibat angin malam sepoi-sepoi
Di manakah gerangan engkau, hai kehangatan?
Jiwa raga dan hasrat tak kuasa menahan dinginnya
Sejenak aku menatap bulan dan bintang,
Bisu diselimuti kabut hingga alam enggan berbicara.
Ah, terlalu tinggi hayalanku
Adakah yang bisa memberi kehangatan?
Sempat terbesit pertanyaan
Mengapa semuanya bisa terjadi?
Kurangkah derita yang kuterima?
Suara merdu ayam berkokok terdengar di telingku
Membangunkan aku dari tidur demi panggilanku
Mengapa aku sendiri terasing, sunyi, dan sepi?
Kini tak kuasa kumenanggung duka derita
Segalanya terasa berat dalam siksa
Aku lelah, jiwaku gundah gulana
mengucap doa pun aku tak kuasa
Salam Passio!
"SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU HIDUP DI HATI KITA"