Belajar Hidup Sederhana Dari Beato Dominikus Barberi
Dominikus Barberi adalah seorang pribadi yang sederhana dan saleh. Seorang yang sederhana dan saleh biasanya memiliki komitmen hidup yang kuat dan utuh. Dominikus berdiri di atas kedua fondasi itu. Dia menghidupi kedua dasar itu dan hal itu tampak dari hidup dan karya kerasulannya. Dominikus lahir di Viterbo, Italia Tengah, pada tanggal 22 Juni 1792, dari keluarga petani miskin. Ayahnya Giusppe Barberi seorang Italia tulen, ibunya Maria Antonia Pacelli adalah seorang wanita yang saleh (Marziali, 1988:3). Pada usia 11 tahun ayahnya meninggal dunia. Lalu ia dibesarkan di bawah asuhan ibunya. Ibu Maria Antonia berusaha keras mendidik anak-anaknya dalam ketakutan suci akan Allah, dalam hormat akan benda suci, dalam kebencian akan segala dosa dan terutama akan kebaktian kepada Bunda Maria. Ia selalu berdoa rosario bersama ibunya.
Pekan Doa Internasional Untuk Kesatuan Umat Kristiani (18 - 25 Januari 2017) Dan Beato Dominikus Barberi, Pasionis, Rasul Bagi Kesatuan
Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani memiliki sejarah lebih dari 100 tahun, di mana orang-orang Kristen di seluruh dunia telah mengambil bagian dalam satu oktaf doa untuk terwujudnya persatuan umat Kristen. Beato Dominikus Barberi, Pasionis (1792-1849) ditahbiskan dan mempersembahkan hidupnya untuk kesatuan Gereja – sebuah misi yang ia terima dari Allah dan yang ia perjuangkan dengan cinta sejak masa muda. Dia merindukan kembalinya "saudara-saudara yang terpisah" kepada Gereja Katolik – sebuah kerinduan yang senantiasa ia kobarkan selama hidupnya.
Beato Dominikus Barberi Dari Bunda Allah
Beato Dominikus Barberi dari Bunda Allah lahir dari keluarga pertanian yang taat pada tahun 1792 di Viterbo, Italia. Pada usia 22 tahun, ia mengalami panggilan Allah untuk kerasulan. Ia meninggalkan pekerjaannya di pertanian dan masuk Pasionis di mana ia mencurahkan pikiran dan hati serta seluruh hidupnya. Setelah ia ditahbiskan menjadi Imam pada tahun 1818, ia menjadi pembimbing spiritual, mengajar, mewartakan Sabda dan menulis banyak karya filosofis, teologis dan kotbah.