Saya menemukan sebuah cerita menarik pada kisahinspirasi.com dan ingin saya bagikan kepada Anda pada kesempatan ini dengan menambahkan sebuah refleksi yang mungkin relevan dan berguna untuk kita renungkan.
“Bagaimana perjalanannya nak?”.
“Wah, sebuah perjalanan yang hebat, ayah”.
“Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya mereka?,” Si bapak bertanya.
“O tentu saja,” jawab si anak.
“Sekarang ceritakan, apa yang kamu pelajari dari perjalanan itu,” kata si bapak.
Si anak menjawab :
- Saya melihat bahwa kita punya satu anjing, tapi mereka punya empat anjing.
- Kita punya kolam renang yang panjangnya sampai pertengahan taman kita, tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.
- Kita mendatangkan lampu-lampu untuk taman kita, tapi mereka memiliki cahaya bintang di malam hari.
- Teras tempat kita duduk-duduk membentang hingga halaman depan, sedang teras mereka adalah horizon yang luas.
- Kita punya tanah sempit untuk tinggal, tapi mereka punya ladang sejauh mata memandang.
- Kita punya pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani satu sama lain.
- Kita beli makanan kita, tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri.
- Kita punya tembok disekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka.
Ayah si anak hanya bisa diam membisu mendengar jawaban anaknya.
Lalu si anak menambahkan kata-katanya : “Ayah, terima kasih sudah menunjukkan betapa MISKIN-nya kita”.
Cerita di atas sangat indah dan menampilkan kepada kita cara pandang baru untuk kita dapat menciptakan perbedaan dan membuat perubahan dalam hidup.
Kita sering mendengar kata kaya dan miskin atau orang kaya dan orang miskin; apa artinya hal itu bagi kita? Pada akhirnya kaya dan miskin tergantung pada cara padang kita sendiri untuk melihat diri sendiri dan orang lain, bukan pada penilaian orang lain. Sebab orang lain yang tampak miskin bagi kita, bisa jadi termasuk kaya menurut orang lain atau bahkan oleh diri mereka sendiri. Sebaliknya orang lain yang tampak kaya bagi kita, bisa jadi termasuk miskin menurut orang lain atau bahkan oleh diri mereka sendiri.
Terkadang beberapa dari kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Kita mencari begitu banyak teman dan bersukacita bersama mereka, tetapi anak-anak dan keluarga tidak terurus. Kita berterimakasih berkali-kali kepada orang yang memberikan kita hadiah cincin batu akik, tetapi kita mengabaikan orangtua kita yang telah memberi seluruh hidupnya untuk kita, karena mereka sudah sangat tua, sakit-sakitan dan tidak bisa bekerja menghasilkan uang lagi. Kita mengeluh tentang anak-anak kita yang rewel, malas, bandel dan tak bisa diatur, sementara tetangga kita telah bertahun-tahun merindukan kehadiran seorang anak dalam perkawinan mereka. Kita mengeluh dengan orangtua kita yang suka mengatur dan sering bicara tidak jelas tentang kita, sementara banyak anak yang orangtuanya telah meninggal, menangis setiap malam merindukan kehadiran ayah dan ibu ada di sampingnya. Kita pergi dari rumah, mencari-cari di sepanjang jalan kota restoran-restoran dengan aneka makanan istemewa, sementara makanan di rumah berlimpah ruah dan menjadi expire karena tak termakan.
Kehidupan menantang kita untuk mengubah haluan dan mengambil langkah baru. Sebab sering terjadi apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang, ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Apa yang menjadi dambaan banyak orang ternyata tidak berarti apa-apa bagi seseorang. Inilah realita kehidupan yang berkembang di sekitar kita. Kita perlu memiliki cara pandang baru untuk menciptakan perbedaan. Menyadari betepa miskinya kita dan bersyukur kepada Tuhan atas semua yang telah disediakan untuk kita adalah jalan terbaik untuk menciptakan perbedaan daripada terus menerus khawatir tentang apa yang tidak kita miliki dan terus meminta lebih.
Bersyukur dan menghargai setiap hal yang kita miliki dapat menciptakan perbedaan dan melahirkan perubahan. Bersyukur dan menghargai setiap orang yang kita miliki memberi kesegaran baru pada cara pandang dan melahirkan sebuah perubahan. Hidup ini terlalu singkat dan orang-orang sebanyak apapun yang kita miliki terlalu sedikit.
Hidup pada saatnya adalah bukan tentang sesuatu yang kita pikirkan; tetapi sebuah pengalaman yang membangunkan kita atau mengubah kita.
Salam Persaudaraan Pasionis…!!!
‘SEMOGA SENGSARA YESUS KRISTUS SELALU HIDUP DI HATI KITA’