25 Tahun Hidup Membiara Sr. Winancy, CP dan Sr. Anastasia, CP

  • Kata Sambutan Oleh Sr. Winancy, CP
Author | Minggu, 02 Jun 2019 13:54 | Dibaca : : 5274
25 Tahun Hidup Membiara Sr. Winancy, CP dan Sr. Anastasia, CP

Saya Sr. Winancy, CP bersama Sr. Anastasia, CP mengucap syukur kepada Tuhan atas kebesaran cinta-Nya untuk kami hari ini dan di sepanjang perjalanan kami selama 25 tahun menjadi abdi-Nya.

Kami berterimakasih secara khusus kepada Bapak Uskup Malang” Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm”, Madre General Maria Dalesandro, Dewan Umum Sr. Lilian, Provinsial terpilih Sr. Helena Inca beserta para Dewan Penasihat Provinsial, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu, Saudara-saudari dan keluarga besar Suster Pasionis Indonesia atas kehadiran dan doa yang dihaturkan kepada Tuhan bagi kami dalam perayaan syukur ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Delegasi Mother of Holy Hope Canada yang turut serta hadir dalam perayaan syukur di hari ini.

Pada hari yang bahagia ini kami bersyukur kepada Tuhan yang menganugerahkan rahmat panggilan ini kepada kami. Kami berterima kasih kepada orangtua, sanak saudara dan keluarga yang setia mendukung perjalanan panggilan kami. Terima kasih kepada para pendamping yang membimbing perjalanan hidup dan panggilan kami, secara khusus Alm. P. Kornelius Serafini CP,  Alm. Sr. Ettiene CP,  Sr. Moretti CP, mantan povinsial Sr. Marsiana CP, Sr. Anna Maria Punzi CP, Sr. Gemma CP, Sr. Kristiana Nong CP, Sr. Teresia Maria CP (mantan dewan umum), Alm. Rm. Kulman SJ, Alm. Rm. Sutarto, Pr, Mgr. Sutikno, P.Gabriel Antonelli CP, tak lupa juga Sr, Valeria dan Sr. Christine Minicuci, Superior Delegasi Canada yang telah mendidik, mengajar dan membimbing kami dalam perjalanan panggilan hidup religius. Terima kasih kepada Provinsial baru Sr. Helena Inca beserta para Dewan terpilih. Terima kasih kepada komunitas-komunitas di mana kami telah hidup sepanjang 25 tahun berkarya. Terimakasih.

Tuhan telah sungguh amat baik kepada hamba-hamba-Nya dan hari ini kami ingin memuliakan nama-Nya dan bersyukur atas belas kasih Allah. Kasih setia Allah tidak pernah berubah.

Hari ini kami sungguh merasa bahagia, meskipun kami menyadari bahwa undangan Yesus “Mari ikutlah Aku” dalam penglaman menghidupi panggilan 25 tahun membiara tidaklah selalu berjalan mulus. Kami menjumpai begitu banyak tantangan, godaan dan cobaan. Namun, motto “Aku bersyukur kepada Dia yang menguatkan aku”(1 Timoteus 1:12) menjadi pilar bagi kami untuk terus melangkah maju di tengah berbagai tantangan yang sering menguras kekuatan manusiawi kami.

Pada kesempatan 25 tahun hidup religius ini, saya ingin membagikan sebuah pengalaman indah yang selalu menggema dalam lubuk hati. Saya teringat kembali 19 tahun yang lalu, pertama kali saat hendak berangkat ke tanah misi ke Australia. Hari keberangkatan tepat pada Pesta St. Paulus dari Salib. Saat itu Sr. Gema Starspasson sebagai Provinsial Pasionis Indonesia, memanggil saya dan berkata: “Winancy sudah siap?” Saya menjawab: “Ya suster.” Lalu, kami pergi ke kamar dan berdoa bersama. Setelah berdoa Sr. Gema kembali bertanya: “Winancy, sudah siap?” Saya menjawab: “Ya suster.” Sr. Gemma meminta saya berdoa lagi. Saat itu perasaan saya mulai gelisah karena harus berangkat sendiri, belum tahu berbahasa Inggris, apalagi belum ada Suster Konggregasi Pasionis di Australia. Tetapi pada saat berdoa saya menyerahkan semua kegelisahan saya penyelenggaraan Illahi dan dalam hatiku aku berkata: “Ya Tuhan, aku siap!”

Aku di panggil dan diutus Konggregasi untuk melayani. Aku dipanggil menjadi hamba-Nya.  Apapun tugas yang dipercayakan, yang penting aku berada dalam tangan Tuhan, sehingga tidak ada keinginan untuk membanggakan diri. Satu hal saja, bersyukur atas rahmat Illahi yang aku miliki setiap hari.

“Sungguh indah rencana-Mu ya Tuhan. Saat aku tak paham akan maksud Tuhan, aku memilih tetap percaya; saat aku tertekan oleh kecewa, aku memilih untuk tetap bersyukur; saat rencana hidupku berantakan aku memilih untuk bersabar; saat putus asa melingkupi diriku, aku memilih untuk tetap  maju. Hidup dan panggilanku adalah pilihan. Tetapi apapun yang aku alami dalam hidupku, aku tetap percaya bahwa Yesusku yang Tersalib dahsyat (Ayb. 42:2). Aku dipanggil bukan untuk sukses  tetapi untuk setia. “Kebahagiaanku di dalam Tuhan Tersalib.”

Kesetiaan itu terasa menyenangkan kalau ada cinta. Saya menyadari cinta adalah modal kesetiaan dalam panggilan. Itulah yang membuat segala sesuatu yang kukerjakan sebagai pelayanan sungguh menyenangkan, membanggakan, dan membahagiakan dan bukan lagi beban. Selanjutnya, ketekunan dan tanggung jawab adalah modal untuk mencapai tujuan. Kesetiaan bertahan jika didasarkan pada nila-nilai kehidupan yang demikian. Saya belajar setia dari hal-hal kecil,  karena kecil itu indah. 

Perayaan kita hari ini adalah syukur untuk sebuah Kesetiaan. Kami menyadari bahwa hanya karena kebaikan dan kesetiaan Tuhanlah yang memungkinkan kita bisa melakukan segalanya secara baik dan setia dalam hidup dan panggilan kita.

Kesempatan yang istemewa ini, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada panitia penyelenggara perayaan syukur di hari ini. Para suster, frater, bruder, novis, postulant, aspiran dan semuanya yang telah memberikan yang terbaik bagi kita semua. Terimakasih.

Waktu dan kesempatan yang baik untuk kaum muda yang hadir saat ini, saya ingin menguatkan bagi yang merasa dipanggil: “Jangan takut dan ragu menjawab panggilan Tuhan Yesus, Mari ikutlah Aku”. Tuhan Yesus tidak saja memanggil kita tetapi juga memberikan rahmat dan berkat-Nya untuk meneguhkan langkah kita bersama-Nya.

Akhirnya kepada semua yang hadir tidak ada kata lain, selain ucapan “terimakasih” atas doa dan dukungan Anda. Mari kita saling mendoakan dan mendukung dalam perjalanan hidp dan panggilan kita selanjutnya. Ingatkanlah kami selalu dengan kasih persaudaraan sebagi hamba Tuhan untuk siap sedia dan setia melayani sesama. Tuhan memberkati.

Salam Passio!

“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment