Mengasihi Yesus butuh perjuangan Featured

Author fr, Yoseph Edelbertus Dua CP, MAHASISWA DTFT WIDYA SASANA MALANG | Kamis, 14 Oktober 2021 00:20 | Dibaca : : 1699
Mengasihi Yesus butuh perjuangan

Mengasihi merupakan sebuah  kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dipraktekan. Semua orang bisa mengatakan kasih terhadap sesamanya namun tidak semua mampu mengaplikasikan kasih dalam kehidupan nyata. Mengasihi erat kaitannya dengan mencintai namun mengasihi memiliki artian yang lebih khusus. Kemampuan seseorang dalam mengasihi dapat dilihat dari ketulusan hatinya, dari situlah mengasihi menjadi sesuatu yang harus ditegakan. Seseorang dikatakan mengasihi bila ia memberi diri seutuhnya dengan semua orang yang membutuhkannya tanpa mempertimbangkan dan memandang bulu. Mengasihi tidak serta merta hanya untuk kelompok atau orang yang dianggap memiliki kontribusi, tetapi mengasihi harus bersifat menyeluruh.

Sebagai orang yang beriman akan Kristus mengasihi merupakan ajaran yang harus diwujudnyatakan dalam perkataan maupun tindakan. Mengasihi Yesus melebihi segala sesuatu merupakan cita-cita semua umat beriman. Mencapai kehidupan yang sempurna perlu adanya  perjuangan yang panjang. Yesus mengatakan bahwa barang siapa mengasihi segala sesuatu yang bersifat duniawi melebihi diri-Nya, ia tidak layak menjadi murid-Nya.

 Perlu dipahami bahwa perkataan yesus bukan untuk melarang manusia mengasihi sesamanya, melainkan mengasihi Yesus harus menjadi prioritas utama karena mengasihi sesama bersifat sementara. Perkataaan Yesus juga bukan untuk meniadakan kasih akan sesama tetapi lebih kepada praktek dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dalam praktek manusia harus menunjukan kasih yang melambangkan kasih Yesus. Bagi Yesus mengasihi diri-Nya membutuhkan pengorbanan, manusia dituntut untuk melepaskan kelekatan-kelekatan duniawi yang menjadi penghambat dalam mengasihi diri-Nya. Barang siapa mau mengikuti Yesus harus menanggung resiko yang akan dihadapi. Syarat utama yang harus di terima sebagai pengikut Yesus ialah salib. Salib Yesus merupakan lambang bahwa Ia mengasihi manusia.

Yesus rela dihina, dicaci maki bahkan sampai di kayu salib demi kasihNya kepada manusia dan ketaatan kepada Bapa. Pengurbanan Yesus merupakan bukti nyata bahwa Ia mengasihi manusia. Sebaliknya harus ada timbal balik dari manusia. Mengasihi Yesus harus berani meninggalkan segala-galanya, berani kehilangan nyawa. Menjadi murid yang sejati membutuhkan komitmen, harus memiliki iman yang kuat  dalam mengasihi Yesus. Hendaknya  mengasihi Yesus dengan kesungguhan hati berani ambil bagian dalam penderitaan-Nya, menjadikan penderitaan Yesus sebagai jembatan dalam mengasihi.       

 

 

SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU BERADA DALAM HATI KITA..

SALAM PASSIO...!!


Leave a comment