KASIH YANG MEMBERI HIDUP Featured
Author Fr Viktorius Baju CP, MAHASISWA STFT WIDYA SASANA MALANG | Kamis, 14 Oktober 2021 00:25 | Dibaca : : 1789Kasih adalah ungkapan atau tindakan dimana orang mengutarakannya kepada orang lain. Kasih menjadikan sahabat, kasih menjadikan saudara, kasih menyelamatkan. Manusia diselamatkan dari dosa karena kasih Allah. Yesus mengajar banyak hal kepada semua orang supaya saling mengasihi karena Dia adalah Sang kasih itu sendiri. Yesus menyembuhkan orang sakit, mengampuni orang berdosa dengan kuasa dan kasih-Nya. Seperti Allah yang menciptakan Dunia dengan kuasa dan kasih-Nya pula. Kasih Yesus mengalir kepada umat manusia seperti air yang menyegarkan, membersihkan dan menghidupka. Yesus mengajak kita untuk mengasihi sesama bahkan musuh kita sekalipun, kasih yang kita berikan kepada sesama tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan kasih Yesus itu sendiri. Ia berani berkorban sampai mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia yang sombong, serakah, angkuh (manusia yang penuh dengan dosa).
Kasih Yesus tidak diperhitungkan untuk siapa, Ia mengasihi semua umat manusia baik orang benar maupun orang jahat. Tindakan Yesus inilah yang harus kita teladani. Ungkapan Yesus mengasihi musuh-Nya ketika Ia disalibkan di bukit Kalvari “ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Bagi umat manusia ungkapan Yesus ini sulit untuk dilaksanakan, dan dari situ akan muncul pertanyaan. Mengapa harus mengasihi musuh yang telah berbuat jahat terhadap kita? Mengapa kita tidak membalas kejahatannya? Inilah pikiran-pikiran manusia yang rapuh yang hanya menginginkan timbal balik terhadap sesama yang telah melakukan sesuatu terhadapnya. Oleh sebab itu untuk mengampuni orang yang telah berbuat salah terhadap kita dibutuhkan kerendahan hati. Hanya orang rendah hatilah yang mampu memaafkan.
Dengan kerendahan hati orang mampu pemposisikan dirinya dengan siapapun dimana ia berada dan dari situ akan mucul pula kasih, karena kasih itu membangun dan mempereratkan persaudaraan, sedangkan kebencian itu bisa membawa ke dalam jurang emosi dan akan terjadi kehancuran dalam hubugan dengan sesama. Kini kita ketahui bahwa kasih Yesus membawa kita menuju keselamatan, jika kita dilanda beban, derita, dan ketidakberdayaan. Dengan penuh iman kita menyongsong Yesus yang mengundang kita untuk datang kepada-Nya, supaya memperoleh kelegahan serta penyegaran dari-Nya. Oleh karena itu jamalah Dia dengan iman dan kepasrahan serta rasahkan kuasa kasih-Nya yang selalu ada dalam hidup kita.
Masihkah kita lari dari kasih-Nya yang menjadikan sumber kekuatan hidup kita? Masikah kita mengandalkan sesuatu, selain Dia yang mengorbankan diri-Nya demi untuk menyelamatkan kita? Perlu disadari bahwa kita sering tergoda untuk mencari keselamatan duniawi, ternyata tidak ada kuasa dan kasih yang melebihi Yesus, yang mampu memberikan keselamatan jiwa dan raga sampai kekal. Kini kita kembali kepada-Nya, menyongsong kehadiran-Nya, dan membiarkan kasih serta kuasa-Nya menjama hidup kita setiap saat.
SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU BERADA DALAM HATI KITA..
SALAM PASSIO...!!