Kebangkitan Kristus adalah Tentang Kita - Refleksi Malam Paskah

Author | Sabtu, 15 April 2017 11:53 | Dibaca : : 6020
Ilustrasi Ilustrasi

Malam ini menjadi satu perayaan liturgi yang paling kompleks dalam tahun liturgi Gereja kita, keheningan makam membuka jalan bagi suka cita Paskah. Ada alunan panjang bacaan indah yang diambil dari Perjanjian Lama, dimulai dengan kisah tentang Tuhan menciptakan alam semesta. Alkitab menegaskan dari halaman yang paling pertama bahwa penciptaan dunia adalah karya kasih Allah, dengan menampilkan keindahan dan keharmonisan semua ciptaan itu. Puncak karya cinta Allah adalah manusia, pria dan wanita - makhluk berbentuk “gambar” dan “rupa” Allah sendiri. Jadi, kita, manusia sungguh luar biasa; kita “seperti Allah” - mampu menanggapi sapaan Allah, mampu untuk mencintai seperti Allah mencintai.

Allah menyatakan bahwa karya penciptaan itu adalah “sungguh amat baik”! Dan dalam semua bacaan malam ini mengungkapkan bahwa keindahan ciptaan, khususnya penciptaan manusia, akan menemukan puncaknya di dalam Yesus Kristus, Firman yang Menjadi Daging, wahyu akhir dari kasih Allah. Yesus adalah manusia sepenuhnya dan dengan demikian menderita kematian seperti yang kita lakukan, tetapi dalam keilahian-Nya, melalui kuasa Roh Allah yang memberi hidup, Yesus dapat mengatasi kematian.

Injil Malam Paskah ini diambil dari Injil Matius. Para wanita yang setia yang tidak pernah meninggalkan Yesus selama berkarya - Maria Magdalena dan Maria yang lain - menjadi saksi pertama kemenangan kehidupan atas kematian, seperti yang mereka saksikan yakni kubur yang kosong dan seperti yang mereka lihat dan dengar dari malaikat yang berkata: “Janganlah kamu takut!” …Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya.” Lebih dari pada itu, kemenangan kehidupan atas kematian ini mereka rasakan dan alami semakin kuat dengan kehadiran Yesus sendiri, yang menegaskan kata-kata malaikat: “Jangan takut!”

Kata “Jangan Takut!” memberikan kekuatan kepada Maria, bunda Yesus yang terkejut dan bertanya dalam hati akan arti salam yang disampaikan malaikat Tuhan kepadanya. Kata “Jangan Takut!” disampaikan malaikat untuk meneguhkan Yusuf agar mengambil Maria sebagai isterinya. Kata “Jangan Takut!” membuka warta malaikat tentang kelahiran Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan kepada para gembala yang sangat ketakutan.

Hari ini kata “Jangan Takut!” disampaikan kepada kita yang mungkin sedang cemas, gelisah dan kuatir akan masa depan, yang mungkin masih melihat diri berdosa dan tidak pantas di hadapan Tuhan, yang mungkin terbelit berbagai macam persoalan hidup dan pekerjaan, yang mungkin sedang cemas memikirkan studi dan susah mencari pekerjaan, yang mungkin ditinggalkan oleh anak-anak, oleh orangtua, oleh saudara atau saudari, oleh suami atau isteri, oleh teman atau sahabat, oleh pacar atau tunangan, oleh rekan kerja, bawahan atau atasan, oleh umat, gembala atau rekan sekomunitas, yang mungkin merasa kurang diperhatikan, diasingkan, sendirian dan tak berdaya, yang mungkin diperlakukan tidak adil oleh pemerintah atau yang mungkin merasa tidak dicintai rakyat dan dalam situasi apa pun yang membuat kita takut. Yesus bangkit untuk memberi kekuatan kepada kita dan untuk melalui jalan-jalan sulit kehidupan bersama kita. Karena itu, kata “Jangan Takut!” adalah untuk kita! Kebangkitan Kristus adalah tentang kita! Kemenangan kehidupan atas kematian adalah jaminan masa depan kita!

Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa agama kristen bukanlah sebuah agama yang menghadirkan “budaya kematian’ tetapi ‘budaya kehidupan’.

Ini adalah tujuan dan misi kita : untuk mewartakan Allah yang hidup, yang memberi hidup dan cinta penuh kasih kepada dunia.

Salam Passion dan Selamat Paskah!!!

 

“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment