(Bacaan I: Yes 2:1-5, Bacaan II: Rom 13: 11-14a, Bacaan Injil: Mat 24:37-44)
*Renungan ini dibawakan dalam Misa Bahasa Inggris di Kapela Holycross bersama umat paroki st. Kevin Australia. Saya lampirkan juga versi bahasa inggrisnya dari renungan ini).
Selama Masa Prapaskah kita mengenakan warna ungu sebagai tanda pertobatan. Pada masa advent warna ungu menunjukkan pengharapan. Advent adalah saat persiapan untuk apapun yang mungkin bagi hidup kita di sini dan sekarang karena Yesus.
Hari ini, pada hari pertama masa Advent, kita mendengar Yesus mengingatkan kita : ’Berjaga-jagalah dan waspadalah!’ kata-kata yang Yesus sampaikan dalam Injil hari ini mengingatkan kita akan apa yang pernah Ia katakan : ’Apa gunanya bagi seseorang jika memiliki seluruh dunia tetapi kehilangan diri sendiri.’ Advent adalah waktu bagi kita untuk berhenti dan merenungkan pesan itu, karena kita ingin mendapatkan diri kita yang sejati dengan menjadi orang-orang yang setia kepada Yesus.
Hidup kita adalah tentang sekarang – di sini – hari ini! Hidup tidak terjadi di masa depan. Yesus berkata bahwa kita harus berjaga-jaga dan berusaha dengan sungguh-sungguh dan setia menghidupi hidup kita di sini dan sekarang. Kita merayakan liturgi kedatangan Yesus, tetapi tentu saja Tuhan bukan akan datang. Tuhan sudah datang. Tuhan di sini bersama kita. Kita tidak menanti hidup yang baru mulai. Hidup sudah terjadi di sini dan di sekitar kita.
Ini adalah saat bagi kita untuk berjaga-jaga; kesempatan bagi kita untuk menyiapkan diri.
Sejak hari ini, liturgi Gereja kita akan berusaha mengajak kita untuk terus mempersiapkan diri menyambut Natal dengan penuh hikmat, sementara pada saat yang bersamaan took-toko, mall, minimarket, supermarket, radio, televise, surat kabar, majalah, internet, smartphone melalui iklan-iklan akan berusaha mengajak kita untuk membeli lebih banyak barang baru. Kita memiliki masa Advent yang membantu kita untuk menemukan damai dan kebahagiaan sejati dengan memfokuskan diri pada aspek terpenting dari hidup yakni cinta dan berbagi dengan sesama. Pada waktu yang sama, media akan terus berusaha meyakinkan kita bahwa membeli banyak barang baru akan membuat kita bahagia.
Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk membuat pilihan dengan merenungkan apa yang kita imani – bahwa Allah tinggal di antara kita, dan bahwa kita dapat melihat Allah secara nyata dalam orang-orang miskin. Sebagai salah satu cara untuk merenungkan hal ini, ketika kita memikirkan barang-barang apa yang akan kita beli untuk perayaan Natal, marilah kita ingat saudara-saudara kita yang kurang mampu dan bagaimana kita dapat membantu mereka. Kita memiliki kesempatan baik pada masa Adven untuk membuat hati kita siap, untuk secara utuh menerima Tuhan ke dalam hidup kita dan untuk menunjukkan hal ini dalam hidup kita sehari-hari.
Dua minggu yang lalu seorang Pastor bercerita tentang para frater pasionis yang tinggal di tempat pembuangan sampah di Philipina selama dua minggu. Saya juga bercerita bahwa saya pernah mengalami hal yang sama ketika masih frater di Malang, Jawa Timur. Saya makan makanan yang diambil dari tempat sampah dan membantu keluarga di sana untuk mengumpulkan barang-barang yang dapat dijual. Yang membuat saya kagum adalah mereka sangat miskin dan mereka tidak dapat membeli hadiah Natal atau hadiah Idulfitri, tetapi mereka tetap bahagia. Saya berpikir mereka bahagia karena mereka tidak rakus. Mereka menerima apa yang mereka miliki. Masa Adven ini menjadi kesempatan baik bagi kita untuk belajar dari orang-orang miskin, untuk menerima apa yang kita miliki dan berbagi kepada sesama yang berkekurangan.
Marilah kita bangkit dan siap-sedia!
During Lent we wear purple as a sign of repentance./ In Advent, we wear it as a sign of expectation./ Advent is a time to ‘get ready. /It is a time of preparation for what is possible in our lives here and now,/ because of Jesus.
Today, on the first day of Advent,/ We hear Jesus warning us: ‘Stay Awake’; ‘Be Alert’; ‘Be on guard’./ These words which Jesus speaks in the gospel today/ remind us of what he had said: “What does it profit a person if they gain the whole world but lose themselves”. /Advent is a time to stop and think about that message/, because we want to find our true selves /by being faithful to Jesus.
Our life is being lived now – here – today! / Life does not happen in the future./ Jesus says we have to ‘Wake Up’ and live our lives here and now, /as truly and faithfully as we can. We celebrate the liturgical coming of Jesus,/ but of course God is not coming./ God is already here! /We are not waiting for life to begin. /Life is already happening all around us!
It is a time to be alert. /It is a time to be ‘on guard’
From today, the liturgical life of our Church will try to let us keep preparing ourselves to celebrate Christmas with full meaning,/ while at the same time the shops, radio, television, newspapers, internet and smartphones through advertisements /will try to tell us to buy more ‘things’. /We have this Advent time to help us to find true peace and happiness/ by focusing on the important aspects of life – /love and sharing with others./ At the same time, /the media will try to convince us that buying more things will make us happy.
In this context I would like to invite all of us to make choices that reflect what we believe/ - that God is living among us, and that we can see God most clearly in the poor. As a part of thinking this way/ when we consider ‘Christmas shopping’,/ let us remember the under-privileged and how we can help them. /We have a special opportunity this advent season to keep getting our hearts ready, /to fully welcome God into our lives/ and to show this by how we live.
Two weeks ago, Fr Brian shared a story about a Passionist student/ who lived on a rubbish dump in the Philippines /for two weeks. I have also done this same thing for one month./ I ate the food that came from the rubbish trucks/ and helped families scavenge for goods they could sell./ What amazed me was that these people were totally poor, /and they could never afford to buy Christmas presents,/ but they were still happy. I think they were happy because they were not greedy. /They accepted what they had./ I think in Advent, we can learn from the poor,/ to accept what we have/ and to share with those who do not have enough.
So let’s ‘Wake Up’ and ‘Get Ready’.