Bacaan I : Im. 13:1-2.44-46
Mzm. Tanggapan : Mzm 32: 1-2.5.11
Bacaan II : 1 Kor. 10: 31-11:1
Bacaan Injil : Mrk. 1: 40-45
RENUNGAN
Mengawali renungan hari Minggu ini saya ingin mengucapkan happy valentine day’s untuk kita semua. Tanggal 14 fenruari adalah tanggal istimewa karena kita merayakan hari kasih sayang. momen ini biasanya dirayakan oleh para pemuda dan pemudi yang sedang menikmati gelora asmara masa muda mereka namun, kasih sayang adalah momen semua orang, baik orang muda maupun orang tua. valentine tidak hanya untuk para pasangan kekasih tetapi juga untuk kerabat, orangtua, anak, sahabat bahkan juga lawan. Hari valentine dirayakan dengan saling memberi, biasanya coklat atau bunga, atau juga dengan saling bertukar kado. Memberi adalah lambang cinta karena saling mengasihi berarti saling memberi.
Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang mengasihi orang-orang yang terkucilkan, tidak dipandang, dijauhi, serta tidak dianggap oleh kebanyakan orang. orang-orang yang menderita penyakit kusta dalam pandangan bangsa Yahudi adalah orang-orang yang menderita karena kutukan dosa. mereka, orang-orang yang berpenyakit kusta, dianggap najis karena Tuhan menimpakan malapetaka akibat perbuatan mereka di masa lampau yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Yesus hadir sebagai pembeda. Jika orang-orang termasuk para ahli agama dan kitab suci mengutuki mereka,Yesus justru datang mendekati mereka. Yesus membawa kasih dengan menyembuhkan mereka supaya mereka dapat hidup dengan keluarga dan orang-orang lain serta tidak lagi dianggap najis. Penyembuhan ini juga menjadi lambang kehadiran Yesus sebagai penebus umat manusia. Kusta adalah lambang dosa yang, namun belas kasihan Yesus datang membawa keselamatan supaya manusia mendapatkan posisinya dalam hadirat Allah dan sesama. Kasih adalah memberi dan Yesus telah memberikan apa yang terbaik, yang paling dibutuhkan oleh umat manusia, dan yang paling berharga. Dalam kasih-nya kita semua telah diselamatkan dari belenggu dosa yang sudah lama menyiksa kita. kita yang terasingkan oleh karena dosa-dosa kita serta terpuruk dalam ketakutan, penyesalan tiada akhir serta penderitaan dunia yang tanpa henti telah ditebus dengan curahan darah serta derita Kristus. Maka seperti coklat yang melambangkan kemanisan cinta dan bunga mawar sebagai lambang harumnya kasih sayang, tubuh dan darah kristus yang menjadi lambang korban cinta di kayu salib adalah hadiah termanis tiada duanya yang diberikan cuma-cuma kepada kita. Penderitaan-nya merupakan kisah kepahlawanan yang paling semerbak yang mampu menangkis bau-bau busuk dosa-dosa manusia.
Saudara-saudari terkasih, dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak kita mencintai. Ada sebuah perasaan berupa keinginan kita untuk memberikan sesuatu kepada mereka yang kita kasihi. Namun kita terkadang bingung pemberian apa yang cocok untuk mereka. Sebenarnya untuk mengungkapkan cinta kita kepada orang lain tidaklah rumit. Hal-hal paling kecil saja jika diberikan dengan tulus sudah dapat membuat orang yang kita cintai itu bahagia. Untuk kita yang jauh dari orangtua atau keluarga karena merantau, kerja atau sedang menempuh pendidikan di tempat lain, orangtua tidak mengharapkan hadiah apa-apa dari kita. Orangtua hanya ingin mendapatkan kabar bahwa kita sedang sehat dan baik-baik saja. Sebagai orangtua tentu saja ada rasa khawatir kepada anaknya yang sedang berada jauh. begitu pula kepada anda yang sedang memiliki pasangan hidup dan berada di tempat yang terpisah, memberi kabar adalah bentuk ungkapan bahwa anda memperhatikan mereka serta anda memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan hubungan anda. Komunikasi itu penting dan pada hari valentine ini hadiah pembuka sebelum hadiah-hadiah lainnya kepada pasangan anda adalah “Aku mencintaimu, dan akan tetap mencintaimu, selamanya.”
Selanjutnya bagaimana kita membagikan kasih kita kepada mereka yang tidak kita kenal? Saudara-saudari yang terkasih saat ini seluruh dunia tengah menghadapi situasi yang genting. pandemi covid-19, bencana alam, dan sulitnya hidup yang menimpa orang yang tidak kita kenal, namun kita tahu dari berbagai media ada dalam tanggungjawab kasih kita. Hal yang perlu kita lakukan adalah pertama, mendoakan mereka. Mendoakanmereka yang sedang mengalami bencana adalah pertolongan pertama yang tidak memerlukan biaya hanya memerlukan ketulusan hati. Kedua, sebagai orang-orang yang hidup di jaman milenial yang dekat dengan media social kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menghibur dan kita share melalui media social dalam bentuk doa, nyanyian, puisi, ucapan belasungkawa dan hal-hal lainnya. Ketiga, membantu meringankan beban mereka dengan cara-cara yang kita bisa. Akhirnya saya mengajak kita semua untuk bersama membangun kepedulian kepada sesama, kita gunakan hari kasih sayang ini menjadi momen untuk menebarkan kasih tuhan ke mana saja, di mana saja, dan kapan saja, seperti yang telah ditunjukkan oleh Yesus.
Salam Passio!
“SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU HIDUP DI HATI KITA”