Beato Pius dari Santo Aloysius, lahir dengan nama Luigi Campidelli, adalah seorang religious dari Kongregasi Pasionis.
Luigi Campidelli lahir dari keluarga petani miskin di Poggio Berni (Forli) pada tanggal 29 April, 1868. Dia adalah anak keempat lahir Giuseppe dan Filomena.
Giuseppe terserang typus pada tahun 1874 dan meninggal, meninggalkan keluarganya yang miskin. Pamannya kemudian datang membantu mereka, tetapi perilaku moralnya yang tidak benar menjadi ujian untuk keluarga yang taat ini.
Di sekolahnya Luigi adalah anak yang sangat mengagumkan dan di usia remaja ia lebih aktif dalam kehidupan paroki. Dia dikenal di seluruh lingkungan sebagai anak yang baik dan dia merasa terpanggil untu menjadi imam
Ia setia kepada Paus ketika provinsi asalnya Romagna pecah antara umat Katolik dan ateistik sekuler. Dia bertemu dengan seorang imam Pasionis pada usia 12 dan ingin bergabung dengan mereka. Mulai saat itu, ia sering berkunjung ke Biara Pasionis di Casale. Ia kemudian masuk Pasionis di usia 14 tahun.
Luigi terpikat pada Bunda Allah, misteri Ekaristi dan Yesus Tersalib. Jalan kekudusannya adalah kesetiaan keoada hal-hal biasa dengan cinta yang luar biasa.
Ia memulai novisiat dan mengenakan jubah Pasionis pada tanggal 27 Mei 1883 dan menerima nama religius Pius dari Santo Aloysius. Novisiat untuk sementara dipindahkan ke Viterbo, kota di mana Beato Dominukus Barberi (seorang Pasionis) lahir. Pius melanjutkan studi teologi dan filosofi dan pada April 30, 1884 mengikrarkan kaul kekal.
Ia menerima tahbisan rendah tetapi terserang tuberculosis sebelum ia ditahbiskan menjadi imam. Dia meninggal pada usia 21 tahun pada 2 November 1889. Ia mempersembahkan dan membaktikanhidupnya untuk daerahnya Romagna yang mengalami masalah ‘perang’ saudara.
Pius dari Santo Aloysius dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus pada November 17, 1985. Konggregasi Pasionis merayakan liturgi untuk memperingatinya pada 3 November.
Doa :
Ya Tuhan,
yang mengungkapkan diri-Mu dengan cara yang luar biasa
kepada anak-anak kecil dan murni hati,
tunjukkan diri-Mu kepada kami dan jadilah pembimbing kami,
seperti yang Engkau lakukan kepada Beato Pius.
Ya Allah kami yang satu dan benar, berkatilah kami supaya kami dapat mengikuti-Mu tanpa henti, agar dalam kemurnian dan ketulusan hidup, kami dapat mencintai-Mu di atas segala sesuatu dan mengasihi sesama dengan kasih-Mu sendiri.
Dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, Putera-Mu, yang hidup dan memerintah bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.