RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE V

Author Fr. Libertus Ragut, CP | Sabtu, 06 Februari 2021 11:53 | Dibaca : : 1476
RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE V

RENUNGAN

Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Tersalib…

Tema refleksi kita pada hari minggu biasa kelima ini adalah Kuasa Allah Membebaskan Manusia. Allah berkuasa untuk membebaskan manusia baik raga maupun jiwa.  Kita tidak bisa melihat wujud Allah yang memiliki kuasa itu, namun kita dapat merasakan rahmat-Nyadan menyaksikan karya cinta-Nya di setiap saat dan tempat.Rahmat dan cinta Allah itu nyata dalam kuasa-Nya menguatkan yang lemah, menuntun yang tersesat ke jalan yang benar dan menyembuhkan yang sakit.

Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Tersalib….

Kita membaca dan mendengar Injil hari ini bercerita tentang peristiwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang sakit demam dan orang-orang sakit lainnya. Diceritakan bahwa kehadiran Yesus di rumah Simon bukan karena diundang oleh Simon, melainkan karena inisiatif Yesus. Yesus hadir di rumah Simon karena inisiatif-Nya dan Simon sebagai tuan rumah berinisiatif untuk memberitahu Yesus bahwa ibu mertuanya sedang sakit. Inisiatif Simon untuk memberitahu Yesus bahwa ibu mertuanya sedang sakit merupakan ungkapan kepercayaan Simon bahwa Yesus mempunyai kuasa untuk menyembuhkan, bahwa dalam diri Yesus ada kuasa Allah yang sanggup membebaskan manusia dari penderitaan. Iman Simon diteguhkan oleh apa yang dikerjakan Yesus selanjutnya. Yesus pergi ke tempat di mana ibu mertua Simon dibaringkan dan menyembuhkannya.

Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Tersalib….

Mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus atas ibu mertua Simon mengundang banyak orang untuk datang kepada Yesus dan membawa kerabat mereka yang sedang sakit dan kerasukan setan. Yesus menaruh belaskasihan kepada mereka. Ia menyembuhkan mereka yang sakit dan membebaskan mereka yang kerasukan setan dan dari penderitaan lainnya. Mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus tidak untuk memaksa orang supaya percaya kepada-Nya tetapi untuk meneguhkan iman orang yang percaya. Dengan itu Yesus menunjukan kerahiman dan kasih-Nya kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan dari-Nya. Lebih dari itu, mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus menjadi tanda yang mengungkapkan bahwa kuasa Allah yang membebaskan manusia sedang hadir dan sedang aktif bekerja dalam dunia. Melalui mukjizat penyembuhan itu, Yesus menghadirkan Allah dan kuasa penyelamatan-Nya agar dialami dan dirasakan oleh manusia. Mukjizat itu juga menunjukkan kenyataan yang tak terbantahkan bahwa Allah berbelarasa dengan manusia, Allah peduli dengan manusia dan Allah akan selalu bekerja untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia.

Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Tersalib….

Hidup yang kita jalani merupakan hidup yang menyatu dengan aneka pengalaman. Tanpa pengalaman, kita tidak bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang kita alami bahkan kita tidak bisa memaknai hidup yang sedang kita jalani. Aneka pengalaman, seperti antara lain sehat dan sakit, tawa dan tangis, senang dan susah, kemudahan dan kesulitan, peluang dan tantangan, yang kita refleksikan, membantu kita untuk menyadari kuasa Allah yang bekerja atas kita. Pengalaman-pengalaman itu harus direfleksikan, karena melalui refleksi atas pengalaman-pengalaman itu kita dapat menemukan makna yang terkandung di dalamnya untuk hidup kita. Simon Petrus, Ibu mertua Simon, orang-orang sakit dan semua orang yang datang kepada Yesus, seperti dikisahkan Injil hari ini adalah mereka yang percaya akan kuasa Allah dalam diri Yesus karena mendengar dan menyaksikan mukjizat yang dilakukan Yesus kepada banyak orang. Hari ini, apa yang mereka dengar dan saksikan tentang karya belas kasihan Allah dalam diri Yesus telah menjadi pengalaman personal mereka. Kini mereka percaya bukan lagi karena mendengar dan menyaksikan karya belaskasih Allah melalui Yesus, melainkan karena mengalami langsung karya belaskasihan itu dalam diri mereka. Inilah yang kemudian membangkitkan semangat untuk percaya kepada Tuhan dan melakukan hal yang sama kepada orang lain.Kasih yang diterima dari Allah menggerakan mereka untuk juga berbuat kasih kepada sesama. Inilah yang dapat kita temukan dari cerita Injil bahwa setelah sembuh, ibu mertua Simon langsung bergegas melayani Yesus dan murid-murid-Nya. Tindakan melayani yang dilakukan ibu mertua Simon merupakan bentuk ucapan syukur atas mujizat yang dialaminya.

Para saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Tersalib….

Pada bagian akhir dari injil hari ini kita disuguhkan oleh hal penting dan menarik lainnya yakni bahwa ‘keesokan harinya, waktu hari masih gelap Yesus bangun dan pergi ke luar ke tempat yang sunyi untuk berdoa.’Tempat yang sunyi dapat diartikan sebagai tempat yang jauh dari keramaian atau tempat yang sepi tanpa ada penghuni selain dari orang yang sedang berada ditempat itu.TujuanYesus ke tempat yang sunyi ialah untuk beristirahat setelah menyelesaikan tugas-Nya dan untukberdoa. Pada bagian ini penginjil bermaksud menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalahseorang yang memprioritaskan hubungan-Nya dengan Allah. Melalui hal ini kita diajarkan untuk memperioritaskan Allah dan kehendak-Nya dalam hidup kita. Pengalaman pembebasan dan dikasihi oleh Allah harus menggerakan kita untuk membangun relasi yang akrab dengan Allah melalui aktivitas-aktivitas rohani dan aktivitas-aktivitas lahiriah yakni mengasihi sesama.

Marilah kita mengikuti teladaan Yesus dengan membangun keseimbangan hidup antara yang rohani dan yang lahiriah, antara doa kepada Tuhan dan karya belaskasih kepada sesama. AMIN.

 

Salam Passio!

 

“SEMOGA SENGSARA YESUS SELALU HIDUP DI HATI KITA”

Video: https://www.youtube.com/watch?v=ReUIlpgx2nw&pbjreload=101

Leave a comment