Hari ini seorang ahli Taurat mendekati Yesus dan bertanya kepada-Nya, “Perintah manakah yang paling utama? Jawab Yesus: “Tuhan, Allah kita, adalah Tuhan yang esa” dan kita harus “mengasihi Tuhan, Allah kita dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita. "Yesus melanjutkan dengan mengatakan,"Perintah yang kedua adalah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. "
Saya yakin kata-kata ini sangat akrab bagi kita. Bagi kebanyakan dari kita, kata-kata ini terukir di benak dan hati kita sejak usia yang sangat muda. Semoga ini terus menjadi kenyataan di saat ini. Namun, bisa jadi karena kata-kata ini begitu akrab bagi kita, kita mungkin tidak “mendengar” atau menyadari kebenarannya. Intinya, Yesus hanya meminta dua hal itu dari kita: untuk mengasihi Allah dengan segenap hati kita dan untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Kedengarannya sederhana, bukan?
Coba luangkan waktu sejenak di hari ini dan daftarkan bagaimana kita mengkritik diri sendiri: tentang penampilan, pilihan, kemampuan, kecerdasan, keadaan atau sesuatu yang lain.
Hari ini saya mengundang kita untuk memeriksa tentang cara kita berusaha untuk mencintai sesama, kemudian memeriksa cara kita mencintai diri sendiri. Apakah kita mencintai dan memahami diri sendiri seperti halnya kita memahami sesama kita? Jika tidak, saya mengundang kita untuk mencintai dan menerima dengan lembut diri kita sendiri. Kita mungkin menemukan bahwa kita akan memiliki hari yang lebih baik ketika kita mempertahankan sikap penuh kasih terhadap diri sendiri. Cobalah! Kita mungkin akan menemukan tidak hanya bahwa kita menyukai diri kita sendiri, tetapi lebih dari itu kita menyadari bahwa mencintai diri sendiri membuat hidup lebih penuh rahmat dan damai. Sungguh inilah hadiah yang luar biasa untuk diberikan kepada diri sendiri maupun orang lain! Dan seperti kata-kata Yesus hari ini, kita tidak akan jauh dari Kerajaan Allah.
Salam Passio!