Cinta dan Pelukan Kebapaan
Kita dapat membayangkan tentang kondisi anak bungsu yang telah sekian lama bekerja dan tidur di kandang babi di sebuah tempat terpencil. Tentunya sangat kusut, lusuh, bau dan kotor. Kita dapat membayangkan juga bahwa ayah anak itu telah mencium bau tidak sedap anaknya dari kejauhan. Namun, kita menyaksikan kenyataan yang luar biasa mengesankan, ayah itu tidak peduli dengan semuanya itu.
Cinta dan Pengorbanan
Ketika ayah itu melihat anak laki-lakinya, ia merasakan belas kasihan yang mendalam. Apa yang ia lakukan? Kitab Suci mengatakan bahwa ayah itu berlari mendapatkan anaknya.
Cinta dan Belas Kasihan - 17 Renungan Singkat bagian 4
Sang ayah telah menanti selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk kembalinya anak laki-lakinya yang hilang. Suatu hari, setelah penantian yang panjang itu dia melihat anaknya. Bagaimana perasaan ayah itu? Tentu hatinya berdegup kencang. Emosi apa yang dia rasakan? Marah? Lega? Jawabannya adalah belas kasihan.
Cinta dan Penantian - 17 Renungan Singkat bagian 3
Hal yang tak terhindarkan terjadi. Putera bungsu dalam cerita ini mengambil sebagian harta milik ayahnya yang didapat melalui kerja keras dan memboroskan atau menghabiskan semuanya. Dia berakhir dengan kehancuran sehingga harus bekerja di sebuah kandang babi untuk mendapatkan makanan atau untuk mengisi perutnya yang kosong (*kandang babi bukanlah tempat yang baik bagi seorang anak laki-laki Yahudi). Dia kemudian merenung dan berkata kepada dirinya sendiri: “Aku akan kembali kepada ayahku!”
Kedalaman Cinta Sang Bapa - 17 Renungan Singkat bagian 2
Anak bungsu dalam cerita ini menolak ayahnya. Banyak orangtua mengalami bagaimana rasanya ditolak oleh anak-anak mereka. Ketika seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan memberontak melawan cinta orangtua, rasa sakit terlalu sulit untuk dilukiskan.
Cinta dan Kesabaran - 17 Renungan Singkat bagian 1
Hal pertama yang kita dapat belajar tentang ayah dalam Injil Lukas 15:11-32 ini adalah bahwa dia memiliki kesabaran yang luar biasa. Ketika puteranya yang paling muda datang kepadanya, ia membuat sebuah permintaan yang sangat keji. Dia meminta harta warisan dari ayahnya saat ini juga.
Ayah yang Baik - Pembukaan 17 Renungan Singkat
Perumpamaan tentang anak yang hilang (dan juga domba yang hilang dan dirham yang hilang) mengungkapkan bahwa Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih dan maha penyayang. Tuhan adalah Bapa yang percaya pada penyucian bukan pengecualian; yang memahami yang hilang, yang terakhir dan yang tidak berdaya; yang sangat tergila-gila pada orang-orang yang tidak sempurna, sehingga Dia terus berusaha untuk merangkul mereka ke dalam pelukan cinta-Nya.