Minggu, 09 April 2017 09:51

Selamat Memasuki Pekan Cinta

Paus Fransiskus membuka secara resmi Tahun Kerahiman Ilahi 8 Desember 2015 lalu dengan kata-kata ini : “Yesus adalah Wajah Manusia dari Allah Yang Murah Hati.” Kata-kata ini juga meringkas misteri iman Kristen. Kebenaran Kristen yang paling mendasar terungkap secara jelas pada diri  Yesus yang memberikan hidup-Nya demi cinta dan kasih sayang-Nya kepada kita. Ini adalah pesan utama dari Injil Yohanes : Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia mengirim anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia melainkan supaya dunia selamat melalui Dia” (Bdk. Yohanes 3: 16-17).

Published in Renungan

Ketika rasa sakit semakin berat dan  kematian semakin mendekat, dalam sakrat maut yang penuh derita Yesus berseru, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46). Yesus menggemakan Mazmur 22, yang berbunyi: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang” (ay. 1-2).

Published in Renungan

Ketika Yesus mengalami penderitaan berat pada saat menjelang kematian-Nya, Maria, ibu-Nya ada di antara mereka yang tetap setia kepada-Nya. Sebagian besar murid laki-laki telah melarikan diri, kecuali seseorang yang disebut Injil keempat sebagai "murid yang Ia cintai." Kita tidak dapat benar-benar yakin tentang identitas murid yang dikasihi ini, meskipun banyak penafsir yang meyakini bahwa murid itu adalah Yohanes, yang juga merupakan seorang yang berada di belakang penulisan Injil ini.

Published in Renungan

Ketika Yesus tergantung di kayu salib, Ia diejek oleh para pemimpin agama Yahudi, para prajurit Romawi dan sebagian besar rakyat yang menyaksikan peristiwa itu di Gogota. Salah seorang penjahat yang disalibkan bersama dengan Dia menambah jumlah cemoohan dan ejekan itu. Namun, penjahat yang lain merasakan bahwa Yesus sedang diperlakukan tidak adil. Ia menegor penjahat yang menghujat Yesus itu dan kemudian setelah berbicara bahwa Yesus tidak bersalah dan tidak layak dihukum, ia memohon dengan rendah hati, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (ayat 42).

Published in Renungan

Yesus Kristus, Tuhan kita mati di kayu salib untuk menebus kita dan menyelamatkan kita dari hukuman akibat dosa-dosa kita. Seperti yang tercatat dalam Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, Yesus diejek, dicemooh dan disiksa di gedung pengadilan. Ia membawa salib-Nya melewati Via Dolorosa di Yerusalem ke Kalvari, dipaku di kayu Salib dan tergantung di antara dua penjahat. Ia mengalami penderitaan yang tak terlukiskan sampai akhir. Gereja Katolik secara khusus mengenang peristiwa itu pada hari Jumat Agung dan selama Pekan Suci. Renungan tentang penderitaan Yesus juga terus bergema selama masa Prapaskah. Satu dari banyak peristiwa dalam hidup Yesus yang dapat kita renungkan dalam masa prapaskah ini sebagai persiapan kita menyosong pekan suci adalah Tujuh Kata-Kata (Sabda) Yesus di kayu salib.

Published in Renungan

Lukisan Gadis Kecil dengan Balon Merah Berbentuk Hati di atas adalah karya seorang seniman grafiti jalanan terkenal di dunia bernama Banksy. Identitas Banksy masih belum diketahui dengan pasti. Tidak ada yang tahu banyak tentang kehidupannya tetapi banyak orang percaya bahwa nama aslinya adalah Robin Gunningham atau Robin Banks dan bahwa ia lahir pada tahun 1973 di dekat Bristol, South West England. Karya seni Bansky mengambil inspirasi dari apa saja yang ia temukan di jalan-jalan seperti tanda-tanda jalan dan objek lain untuk  mengkomunikasikan pesan penting seperti kritikan terhadap situasi politik, kapitalisme, kemunafikan, keserakahan, perang dan berbagai kondisi kehidupan sosial.

Published in Inspirasi

Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, dia dipimpin oleh Roh Allah untuk menyendiri ke padang gurun Yudea. Padang gurun yang luas itu sangat berbahaya karena akan ada panas terik di siang hari dan dingin yang ekstrim di malam hari, bahaya dari binatang buas dan kalajengking, kekurangan dan kelangkaan makanan dan air.  Mengapa Yesus memilih tempat tandus, tempat sepi untuk masa doa dan puasa yang panjang itu? Matius, Markus, dan Lukas memberitahu kita bahwa Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Markus menyatakan hal itu dengan tegas : "Roh segera membawa Yesus ke padang gurun" (Markus 1:12). Itu berarti bahwa kehendak Allah-lah yang membawa Yesus ke tempat itu. 

Published in Renungan

Salam passion dan salam persaudaraan buat sahabat-sahabatku, para pencinta Kristus Tersalib!
Dengan penuh rasa syukur, hari ini saya ingin membagikan sebuah refleksi sebagai bekal tambahan bagi kita dalam menjalani masa prapaskah, masa puasa, masa tobat, masa doa, masa amal dan masa retret agung.  Refleksi ini terdiri atas dua bagian, pertama,  tentang makna hari rabu abu, yang bermaksud menambah pengertian kita tentang hari yang istimewa dalam kalender liturgi kita ini; kedua, merenungkan makna hari rabu abu sebagai pembuka masa retret agung Prapaskah, yang membantu mengarahkan kita untuk memahami hal-hal dasar yang harus kita isi selama masa ini. Semoga dapat menginspirasi kita untuk lebih memahami dan menghargai kebaikan Tuhan yang senantiasa mengasihi kita dan selalu memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Selamat menikmati!

Published in Renungan
Halaman 2 dari 2