Hiks....hiks...hiks....bunyi tangisku memecah keheningan malam itu. Yang kutahu hanya ada aku di sana.....tiba-tiba bunyi langkah kaki yang lain datang mendekatiku,,, anakku mengapa engkau menangis?
Aku terkejut dan kuangkat kepalaku untuk menatapnya, tetapi ia kabur di mataku karena air mata yang masih terus mengalir.
Kucoba mengendalikan emosiku... dan kuhentikan tangisku. Kuhapus air mata dengan kain gorden kamarku....
Dan kini ia jelas di mataku...... dia adalah seorang wanita tercantik yang pernah kulihat. Tatapannya yang lembut membuatku merasa nyaman. Senyumannya menyadarkanku bahwa tangisan bukanlah cara yang terbaik untuk keluar dari persoalan hidup yang kualami.....
Wanita itu bertanya lagi,
Anakku mengapa engkau menangis? Aku takut ibu, sahutku.
Mengapa kamu takut, katanya kemudian....
Entahlah....aku bingung.... aku merasakan segalanya berubah....
Air mataku kini kembali keluar dari sumbernya....sungguh hanya kepedihan yang kurasakan saat itu.
Tanpa kusadari....tangan wanita itu meraihku dengan lembut dan memelukku erat...erat sekali. Aku hanya merasakan kedamaian saat itu....lalu ia membisikan kata-kata ini ketelingaku...mulai sekarang kamu jangan takut lagi, karena aku di sini selalu ada untukmu.
Lalu kucoba memberanikan diri dan bertanya, siapakah engkau ibu?
Dengan suara yang lembut ia berkata....aku ibumu....kamu bisa memanggilku IBU...
* Pecinta MARIA