Santo Paulus dari Salib, dalam buku hariannya pada tanggal 21 Desember 1720, menulis mengenai penderitaan dan salib kita :
Santo Paulus dari Salib menyadari bahwa rasa sakit akibat penderitaan yang kita alami sering begitu dalam, dan itu tidak bisa hilang begitu saja. Ia menyadari bahwa hal ini juga merupakan realita yang kita milik karena kadang terkait dengan beberapa pengalaman hidup kita yang paling awal. Karena itu, ia sungguh menyadari bahwa bukan hal mudah bagi kita untuk menerima, merangkul, memikul dan membawa salib hidup kita setiap hari. Namun, ia mengingatkan kita bahwa panggilan kita sebagai murid Kristus adalah untuk membawa penderitaan itu sebagai milik kita dan memasukkan rasa sakit kita ke dalam diri kita dan membiarkannya berbuah berkat di hati kita dan hati orang lain.
Inilah yang Yesus maksudkan saat Ia meminta kita untuk memikul salib kita. Dia mendorong kita untuk mengenali dan menerima penderitaan kita yang khusus dan percaya bahwa jalan menuju keselamatan terletak di dalamnya. Dengan mengambil salib berarti kita bersahabat dengan luka-luka kita dan membiarkan luka-luka itu mengungkapkan kebenaran kepada kita.
Santo Paulus dari Salib melalui surat-surat, kotbah dan teladan hidupnya membuka mata hati kita untuk melihat begitu banyak rasa sakit dan penderitaan di dunia ini. Namun, ia mengingatkan kita bahwa penderitaan yang paling sulit ditanggung adalah milik kita sendiri. Karena itu, kita harus terus belajar untuk menerima dan memikul salib hidup kita sambil terus berusaha untuk menggapai puncak kemenangan. Sehinga begitu kita berhasil melewati salib itu, kita akan dapat melihat dengan jelas salib yang dimiliki orang lain, dan kita dapat mengungkapkan kepada mereka untuk dengan cara mereka sendiri menggapai puncak kemenangan, merasakan damai dan menikmati kebebasan.
Salam Passion!