Tuhan… Tinggallah Bersama Kami - Refleksi Minggu III Paskah 30 April 2017
Banyak dari kehidupan kita adalah rangkaian perubahan. Beberapa di antaranya dipaksakan pada kita, yang lain dipilih secara bebas. Kita memutuskan, misalnya, pindah ke kota atau ke pinggiran kota yang baru, mencari pekerjaan baru, mengganti mobil lama kita dengan model baru, melakukan diet, mendaftarkan anak-anak di sekolah yang berbeda, atau mendukung kegiatan amal tertentu. Ketika kita membuat keputusan seperti itu, kita biasanya berharap bahwa perubahan akan berhasil, dan bahwa hidup kita akan jauh lebih baik dan lebih bahagia. Tetapi hal-hal itu tidak selalu berjalan sesuai rencana. Kita mengenal sebuah pepatah bijak mengatakan seperti ini : 'Manusia berusaha tetapi Tuhan yang menentukan!' Terkadang, semua usaha kita untuk mengubah situasi menjadi lebih baik hanya membawa kegagalan dan frustrasi, kekecewaan dan penyesalan.
Thomas Dan Komunitas Yang Disembuhkan - Refleksi Minggu II Paskah 23 April 2017
Injil hari ini menyampaikan kepada kita kisah perjumpaan antara Yesus yang Bangkit dan rasul Thomas. Ada aspek pengalaman Thomas yang penting untuk diingat saat kita berusaha membawa harapan kepada orang lain di masa paskah ini. Dalam Injil Yohanes, Yesus menampakkan diri kepada para rasul ketika pintu-pintu rumah terkunci. Yesus berkata, "Damai sejahtera bagi kamu." Ia menunjukkan kepada mereka luka-luka-Nya, dan mereka bersukacita karena mengenal Dia. Dia memberi kekuatan kepada mereka dan menghembusi mereka dengan Roh Kudus.
Menangisi Kematian Sesama - Homili Minggu Prapaskah V 02 April 2017
Yesus menangis dengan penuh kesedihan atas kematian teman-Nya, Lazarus. Dia tidak menyembunyikan air mata-Nya. Tetapi kemudian sebagai Guru kehidupan dan kematian, 'kebangkitan dan hidup', Ia berseru dengan suara keras : Geserlah batu itu ..., Lazarus...marilah… keluar ..., bukalah kain-kain penutup tubuh Lazarus yang terikat itu, dan biarkan dia pergi bebas.'
Si Buta yang Dapat Melihat - Homili Minggu IV Prapaskah 26 Maret 2017
Kita melihat sesuatu seperti ini muncul dalam cerita indah tentang orang buta hari ini. Ada sesuatu yang lebih besar di dalam cerita ini darapada hanya sebuah mukjizat. Ini adalah kisah tentang iman. Orang yang dilahirkan buta adalah tokoh utama dalam cerita ini tetapi Yohanes menyampaikan cerita ini dengan cara yang unik untuk mengajak kita melihat sesuatu secara bijak. Yohanes melakukan itu dengan memperkenalkan beberapa karakter lain, yang masing-masing sedang menderita kebutaan rohani.
Wanita Samaria Si Misionaris Cinta - Homili Minggu III Prapaskah 19 Maret 2017
Pada tahun 722 Sebelum Masehi (SM), tentara Asyur menyerang kerajaan Utara Israel dan mendeportasi banyak orang dari Samaria. Mereka membawa orang kafir dari berbagai negara ke Samaria. Pada waktu itu, sebagian besar orang Yahudi yang menetap di sana, menikah dengan orang-orang dari negara-negara asing itu. Dengan melakukan hal ini, mereka kehilangan kemurnian ras mereka dan orang-orang Yahudi lain menganggap hal ini sebagai dosa, sehingga mereka memperlakukan orang Samaria sebagai orang buangan atau orang asing.
Berjalan Bersama Tuhan Ditengah Godaan Dunia - Homili Minggu I Prapaskah 5 Maret 2017
Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, dia dipimpin oleh Roh Allah untuk menyendiri ke padang gurun Yudea. Padang gurun yang luas itu sangat berbahaya karena akan ada panas terik di siang hari dan dingin yang ekstrim di malam hari, bahaya dari binatang buas dan kalajengking, kekurangan dan kelangkaan makanan dan air. Mengapa Yesus memilih tempat tandus, tempat sepi untuk masa doa dan puasa yang panjang itu? Matius, Markus, dan Lukas memberitahu kita bahwa Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Markus menyatakan hal itu dengan tegas : "Roh segera membawa Yesus ke padang gurun" (Markus 1:12). Itu berarti bahwa kehendak Allah-lah yang membawa Yesus ke tempat itu.
Jangan khawatir! Percayalah! Berbahagialah! - Homili Minggu Biasa VIII 26 Februari 2107
Kemarin dan hari ini (Sabtu, 25 Februari s.d Minggu, 26 Februari 2017) saya menemani Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) Indonesia di Melbourne, Australia dalam sebuah Seminar Hidup Baru (SHB) yang begitu indah. Materi-materi refleksi yang disampaikan oleh tim SHB mengarahkan para peserta untuk pertama, mengalami kasih Allah yang tak terbatas dalam hidup kita; kedua, mengalami kasih Allah dalam diri Yesus Kristus, Putera-Nya yang datang ke dunia untuk menyelamatkan kita melalui sengsara dan wafat-Nya; ketiga, mengalami kasih Allah yang mengutus Roh Kudus yang mememberikan karunia hidup baru kepada kita untuk senantiasa bertumbuh dalam roh dan kebenaran. Refleksi-refleksi itu kemudian mengarahkan para peserta untuk percaya pada Tuhan, tidak kuatir akan hidup ini, mau mengandalkan Tuhan, mau dipimpin dan dibimbing oleh Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
Kasih Yang Sempurna - Homili Minggu Biasa VII 19 Februari 2017
Yesus membuka pengajaran-Nya hari ini dengan mengutip catatan hukum tertua di dunia, hukum yang muncul dalam masyarakat Babel 5.000 tahun yang lalu yakni hukum ‘lex talionis ' – ‘mata untuk mata'. Hukum ini kemudian menjadi hukum yang berlaku di Israel: ‘"Jika engkau melakukan kejahatan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, bakar ganti bakar, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak" (Keluaran 21: 23-25).
Panggilan Untuk Mematuhi Perintah Tuhan Dan Melakukan Lebih Dari Itu - Homili Minggu Biasa VI 12 Februari 2017
Yesus mengkritik orang-orang Farisi yang menjaga hukum, tetapi tidak memiliki hati yang murni. Mereka menonjolkan tindakan lahiriah sebagai orang yang taat hukum dan semuanya mereka lakukan dari semangat kesombongan dan keterpusatan pada diri sendiri. Tentunya tindakan seperti ini tidak menyenangkan Tuhan. Yesus yakin bahwa jika mereka mengikuti hukum Musa, bahkan dalam hal-hal kecil dari semangat kepercayaan dan kasih kepada Tuhan, maka tindakan lahiriah mereka sungguh menyenangkan Tuhan.
Tuangkan Garammu dan Nyalakan Lilinmu
Dalam dunia kuno dan di beberapa wilayah sampai saat ini garam adalah yang paling umum dari semua pengawet, digunakan untuk mencegah pembusukan daging, ikan dan buah-buahan. Garam sampai saat ini juga dipakai oleh banyak orang di dunia sebagai pemberi rasa sedap pada makanan. Sebuah cahaya ada dengan maksud agar kita bisa melihat. Sebuah lampu atau cahaya adalah panduan untuk menerangi jalan. Lampu atau cahaya berfungsi juga sebagai peringatan (misalnya, lampu lalu lintas berwarna merah memberitahu kita untuk berhenti. Cahaya, terutama matahari, memberi kehangatan, berguna bagi kesehatan dan membantu pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk hidup.