Pesan dan Salam untuk keluarga Pasionis pada hari raya Santo Paulus dari Salib 2016

Author | Jumat, 06 Januari 2017 08:47 | Dibaca : : 2719
Superior General Pasionis Fr Joachim Rego CP     Superior General Pasionis Fr Joachim Rego CP passiochristi.org

Saudara-saudari dan sahabat-sahabat Pasionis yang terkasih,
Salam bagimu semua oleh kasih karunia yang diberikan kepada kita dalam Sengsara Yesus!

Saat kita mempersiapkan diri untuk merayakan hari raya Pendiri Suci : St Paulus dari Salib pada tanggal 19 Oktober 2016, ada pertemuan penting para 'Formator’ bertempat di sini di rumah General kita di Roma. Hampir 30 Pasionis dari seluruh Kongregasi yang terlibat dalam pelayanan pembentukan kehidupan religius berpartisipasi dalam 3-minggu Kursus Formator  yang diselenggarakan dan dirancang oleh Komisi Kongregasi untuk Pembinaan. Saya memilih untuk memfokuskan pesan ini di sekitar topik penting tentang pembinaan yang terus-menerus dan berkelanjutan dalam kehidupan Pasionis.

Tidak diragukan lagi para formator yang berpartisipasi dalam program ini akan mendapatkan banyak hal penting  dari materi-materi yang disajikan untuk menambah pengetahuan mereka dan untuk digunakan dalam pelayanan mereka nanti. Namun, saya menyampaikan harapan  saya agar fokus dari kursus ini tidak hanya terutama mengenai informasi atau menemukan metode dan formula untuk melakukan pembinaan, tetapi lebih pada pembentukan formator itu sendiri, yaitu mendengarkan dan menanggapi Sabda Tuhan (Yesus) dan memungkinkan Sabda itu berefek pada perubahan (pembaharuan) ... kembali kepada Yesus dan Kerajaan Allah. Hal ini diperlukan seorang formator yang memiliki jati diri dan selaras dengan pikiran Roh Kudus: formator yang benar.

Dalam harapan saya untuk mereka yang bertugas langsung dengan "pembinaan", saya juga mengingatkan kita semua (religius dan awam Pasionis) bahwa masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab untuk mewartakan kesaksian yang benar dari hidup dan misi kita kepada orang-orang yang tertarik dengan karisma Pasionis.

Konstitusi kita # 79 menyatakan : Setiap kita bertanggung jawab untuk menghidupkan dan melanjutkan pertumbuhan Kongregasi. Undangan paling tepat kepada orang-orang muda untuk datang dan mengalami hidup Pasionis dinyatakan ketika mereka menemukan kesetiaan kita pada karisma Santo Paulus dari Salib. Mereka harus melihat kita bekerja dalam kehidupan pelayanan yang berarti, yang ditandai dengan semangat kegembiraan dan ditopang oleh dukungan sepenuh hati dari komunitas persaudaraan.

Pembinaan kita harus fokus dengan memberikan perhatian terhadap pertumbuhan setiap  pribadi: fisik, emosional, psikologis, spiritual dan seksual ... dimulai dengan diri kita. Ini adalah tentang menjadi utuh, menjadi lebih manusiawi.

Dalam merayakan hari raya St Paulus dari Salib tahun ini, seperti yang kita renungkan visinya dalam konteks sejarah dan situasi dunia zaman ini, saya menganjurkan agar kita memanfaatkan jabatan kita untuk 'menghidupkan kembali api ' panggilan Pasionis. Marilah kita merenungkan sekali lagi dalam kegembiraan dan antusiasme semangat yang kita miliki ketika kita berkomitmen diri (dengan profesi religius atau janji-janji), penuh dengan harapan untuk berjalan bersama Kristus. Semoga kita dikuatkan lebih lanjut dalam keyakinan kita untuk menerima YESUS – Yang disalibkan dan bangkit - sebagai pusat dan landasan hidup serta tindakan kita.

Hal ini terjadi supaya kita tidak jenuh dalam menjalani hidup dari hari ke hari, menghidupi panggilan Pasionis dan menjalankan misi kita. Kita hidup di bawah pengaruh begitu banyak godaan dari dunia dan manusia yang kadang-kadang membuat kita lupa akan nilai-nilai inti dari kehidupan kita: doa, keheningan, kesunyian, pengorbanan, kepedulian terhadap orang miskin, mengusahakan keadilan, perdamaian dan rekonsiliasi, dan inti dari hidup Kongregasi kita: mewartakan cinta dan belaskasihan Allah yang terungkap dalam Sengsara Yesus.

Tantangan untuk 'mengobarkan api' ini terutama terjadi saat ini pada kita semua, Pasionis, yang dipanggil untuk menjalani Hidup Religius. Api setelah berkobar dapat menjadi kurang dengan hanya menyisakan beberapa potongan bara dari kayu dan batubara yang ditutupi abu. Namun abu panas masih memiliki kehidupan ... api belum mati. Dengan beberapa potongan kayu itu dan sedikit tiupan angin, api itu dapat kembali menyala. Jika kita membiarkan api mati, tentu saja, ini akan menghambat hati kita, memperberat pikiran kita, melelahkan tubuh kita dan akhirnya membunuh jiwa kita!

Perkenankan saya mendorong kita untuk mengambil waktu dalam kehidupan sehari-hari bagi rahmat panggilan Pasionis: dengan melestarikan kekuatan rohani; dengan menolak untuk membiarkan diri kita menjadi dingin; dan dengan pembaharuan untuk membawa kehidupan religius dan Pasionis ke masa depan bagi mereka yang akan datang setelah kita.

Tanggung jawab kita sekarang adalah untuk menolak membiarkan bara api mati. Mungkin kita berkata: "Apakah saya saat ini, kehidupan religius terjadi sekarang. Apakah saya saat ini, kehidupan religius akan terjadi di masa depan." Ini adalah pemikiran yang sederhana!

Hidup Religius Pasionis tidak akan mati di masa depan kecuali jika itu sudah mati dalam  diri religius Pasionis sekarang. Setiap dari kita adalah pembawa api bagi mereka yang akan mengikuti kita. Kita masing-masing bertanggungjawab untuk menjaga abu agar tetap panas dan menarik mereka ke dalam api. Sehingga orang-orang muda dalam pembinaan, anggota baru dan mereka yang mencari makna serta harapan  dengan mencari api rohani di antara kita, tidak mendapati bahwa abu telah dingin.

Melalui perantaraan St Paulus dari Salib, semoga Anda menjadi ‘kenangan yang hidup’ dari  Sengsara Yesus, yang mencerminkan kasih dan kemurahan Tuhan dengan pikiran, perkataan  dan tindakan dalam komunitas, keluarga, lingkungan dan tempat kerja Anda.

"Dalam Tahun Yubelium Kerahiman Ilahi ini, kebebasan kita oleh ketidakberdayaan Yesus menjadi jalan yang paling kuat dari cinta kasih Allah. Sementara politisi berteriak satu sama lain, teroris menyampaikan pesan mereka dengan membunuh wanita dan anak-anak, dan selebriti menunjukkan status terhormat mereka dengan ketenaran dan kekayaan melalui pemberitaan dan foto-foto yang diupload di media sosial, orang-orang Kristen (kita Pasionis) dapat, dalam tindakan dan sikap penuh rahmat, menunjukkan kekuatan  tertinggi atas semua orang yang putus asa: kekuatan untuk membangkitkan, kekuatan untuk membawa kehidupan di mana ada kematian "~ Fr James Gibson ~

 

SELAMAT HARI RAYA!!!

 

Fr Joachim Rego CP

Superior General

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment