Berbicara tentang Perjamuan Kudus, St.Augustinus yang hidup pada tahun 400-an di Afrika Utara, mengatakan banyak hal indah tentang siapa kita sebagai anggota, sel dan organ tubuh Kristus. Ia berkata : "Anda adalah apa yang telah Anda terima". Dengan kata-kata ini ia ingin menyatakan kepada kita bahwa ketika kita menerima Yesus sebagai Roti Hidup untuk perjalanan hidup kita, kita menjadi semakin satu dengan-Nya. Kesatuan ini melahirkan sebuah perubahan. Namun, yang harus dipahami adalah Yesus tidak berubah menjadi tubuh kita atau diri kita melainkan kitalah yang berubah menjadi Dia dengan menjadi bagian dari tubuh-Nya yang lebih hidup, aktif dan energik. Kita selanjutnya digabungkan ke dalam perpanjangan diri-Nya sendiri yang merupakan Gereja-Nya - tubuh orang-orang Kristen di dunia saat ini.
Perayaan Tubuh dan Darah Kristus mengundang kita untuk mempererat persekutuan kita dan menggerakkan kita untuk bersatu erat pada Kristus dan sesama. Santa Teresa dari Avila melukiskan persatuan erat diri kita dengan Kristus dan sesama dengan sangat indah :
Pada Perjamuan Terakhir, dengan cara yang menakjubkan, Yesus menunjukkan perhatian dan cinta-Nya, persatuan dan ikatan-Nya dengan para murid-Nya. Sambil berlutut seperti seorang budak, Ia mengelilingi kelompok yang berkumpul itu dan membasuh kaki mereka, satu per satu. Yang menarik bagi kita adalah bahwa dalam Injil tentang Perjamuan Terakhir, Yohanes tidak menyebutkan tindakan Yesus dengan roti dan anggur (Yohanes 13). Sebaliknya dia menceritakan tentang tindakan Yesus dengan baskom air dan handuk. Dengan cara ini, Yohanes memberi tahu kita arti kedua tindakan Yesus itu. Kedua tindakan itu berhubungan erat satu sama lain dalam komunitas Yesus yang sama - komunitas iman, harapan dan cinta, komunitas gereja.
Roti dan anggur sebagai lambang Tubuh dan Darah Kristus dan Pembasuhan Kaki adalah tentang ikatan dan persatuan di antara para pengikut Yesus, dan tentang kerendahan hati dalam saling melayani. Kedua tindakan Yesus itu adalah tentang mengulurkan tangan dengan kehangatan dan perhatian, dengan keterbukaan dan keramahan kepada sesama, sesama yang setiap saat membutuhkan saya, dan membutuhkan saya sekarang - di sini, sekarang juga'. Seperti yang dikatakan Ibu Teresa dari Calcutta :
Cinta dan pelayanan, keterbukaan hati dan keramahan, kebaikan dan kasih sayang, kerendahan hati dan kemurahan hati, merupakan arti terdalam dari mengikuti Yesus. Itulah artinya menyambut Komuni Kudus. Itulah artinya menjalankan perintah Yesus pada Perjamuan Terakhir: "Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Aku"!
Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus!
Salam Passion!
“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”