Kutetap Pegang Salib

Author | Senin, 23 Januari 2017 10:22 | Dibaca : : 3159
Ilustrasi Ilustrasi

Salam passion dan salam persaudaraan buat sahabat-sahabat Pasionis,

Dengan penuh rasa syukur, hari ini saya ingin membagikan lima dari sekian banyak kata-kata inspirasi "Buah Permenungan Santo Paulus dari Salib". Semoga dapat menginspirasi kita untuk lebih memahami dan menghargai kebaikan Tuhan serta menguatkan kita dalam pergumulan hidup setiap hari yang kadang mengikis harapan untuk menatap ke depan. Selamat menikmati!

"Ketika hidupmu terasa gersang, bangkitkan semangatmu dengan lembut, dengan kasih dan kemudian beristirahatlah dalam kehendak Allah. Biarkan jiwamu menunjukkan kesetiaanmu kepada Tuhan. Buatlah sebuah karangan penderitaan Yesus dan tempatkan itu pada pangkuan jiwamu. Engkau dapat setiap waktu membawa karangan itu ke dalam pikiranmu dan berkata manis kepada Juruselamatmu : "Oh Yesus yang baik, begitu banyak tetesan darah dari luka-luka-Mu! Oh kekasihku! Mengapa aku melihat Engkau dipenuhi luka? Untuk apa Engkau menerima luka itu? Oh, mengapa tulang-Mu dibiarkan terbuka? Ah, penderitaan, aku ingin membawamu selalu di hatiku."

“Ketika kegelapan meliputimu, ambillah salibmu, peluklah erat-erat dan jangan biarkan terlepas. Sebab,  salib adalah harta-Nya, sukacita-Nya, kemuliaan-Nya, terang-Nya, jantung hati-Nya dan cinta-Nya. Semoga belas kasihan Allah masih memberimu banyak waktu dalam hidup sehingga engkau dapat menjadi benar-benar disalibkan bersama Tuhan dalam kematian suci, mati bagi segala sesuatu yang bukan Allah dan hidupmu akan terus bersinar.”
"Ketika sendirian di kamar, ambillah salibmu, ciumlah ke lima luka dengan hormat, dengarkan mereka berbicara, dan dengarkan kata-kata cinta dan harapan, yang berbicara kepada hatimu melalui duri-duri, paku dan darah yang menetes. Selanjutnya, letakkan harapanmu pada belas kasihan Allah dan cinta Kristus yang tak terbatas dan katakan dengan lantang sambil memandang dan menggenggam salib itu: “Di sinilah pusat semua harapanku!”
"Ketika hidupmu begitu indah, peliharalah hatimu, dengan mengingat Allah, Cintamu, Kebaikanmu. Ketika Allah menginspirasimu dengan perasaan cinta, berhenti dan nikmatilah itu, seperti lebah menyeruput madu. Ah, ketika saya merenungkan bahwa jiwaku adalah bait Allah dan bahwa Allah diam di dalam aku, betapa hatiku bersukacita. Semua penderitaan dan kesusahan yang menimpaku terasa manis dan ringan.  Oh salib harapan, melalui engkau penderitaanku yang begitu pahit menjadi rahmat yang tak ternilai dan manis."
"Ketika melayani  Tuhan  kadang-kadang kita kehilangan kepercayaan ketika jatuh dalam kesalahan. Ketika engkau merasa sangat tidak layak dan perasaan bersalah meningkat dalam dirimu, datanglah dan letakkan hatimu di hadapan Tuhan, sadarilah bahwa bahwa semua kesalahanmu, dibandingkan dengan kebaikan ilahi, bagaikan benang kusut dan dedaunan kering yang dilemparkan ke dalam lautan api. Andaikata seluruh cakrawala, sejauh yang kita bisa lihat dari gunung adalah lautan api, maka  jika kita lemparkan ke dalamnya sedikit benang kusut dan dedaunan kering, semuanya akan hilang dalam sekejap. Jadi, ketika engkau telah melakukan kesalahan dan engkau merasa tak layak, rendahkan dirimu di hadapan Tuhan dan lemparkan kesalahanmu itu ke lautan kasih-Nya yang tak terbatas, maka jiwamu akan hidup dan engkau akan selalu pantas di hadapan-Nya."

 

Semoga sengsara yesus kristus selalu hidup di hati kita

 

 

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment