Panggilan Pasionis

Author | Sabtu, 21 Januari 2017 11:18 | Dibaca : : 2809
Ilustrasi Ilustrasi

Pasionis menemukan panggilan mereka sebagai panggilan untuk hidup bagi Kristus dalam dekapan kasih Sengsara-Nya dan untuk menarik semua orang di seluruh dunia  dalam pelukan itu. Kita tergoda untuk dengan mudah melupakan dan meninggalkan cinta. Para pasionis menyadari hal ini dan menyaksikan dunia kehilangan kenangan akan kasih Kristus.

Menghidupi kenangan akan Sengsara Yesus lebih dari sekedar mengingat sejarah. Sebab penderitaan Kristus terus berlanjut dalam penderitaan orang-orang jaman ini - yang terluka dan tertindas, sepi dan putus asa. Teriakan Yesus "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?" terus bergema di sepanjang jaman dan memberi pesan kepada kita bahwa  dalam penderitaan manusia jaman ini kita menyaksikan Dia yang menderita. Pasionis bermaksud mengajak umat untuk bersama-sama melihat Salib Kristus dan ‘Salib Dunia’ saat ini dalam pandangan yang satu dan sama.

Menghidupi Kenangan akan Sengsara Yesus lebih dari sekedar menemukan kata dan gambaran yang tepat. Untuk mewartakan "karya teragung dari kasih Allah" ini dibutuhkan juga karya-karya nyata dari cinta kita - untuk menjangkau mereka yang membutuhkan, mereka yang saat ini 'disalibkan' oleh ketidakadilan dan untuk  mencari cara mengatasi penyebab kemiskinan dan penindasan.

Para Pasionis berjuang agar cara hidup mereka menjadi saksi cinta bagi mereka yang menderita, sehingga semua orang bisa "mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya dengan berbagi dalam penderitaan-Nya dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" (Flp 3,10).

Para Pasionis menghidupi Sengsara Kristus melalui banyak karya pelayanan, terutama bagi mereka yang menderita. Pasionis melayani misi paroki dan memberikan retret untuk membawa Sabda Salib kepada umat Allah. Para Pasionis bekerja di paroki-paroki, membangun masyarakat setempat di daerah di mana mereka hidup. Komunitas Pasionis terbuka untuk melayani sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Rekonsiliasi dan melayani bimbingan rohani. Pasionis juga terlibat dalam pelayanan di dunia akademis, kesehatan dan penerbitan media.

Misi Pasionis ini menjadi misi begitu banyak orang di sepanjang jaman yang tergerak hatinya untuk mendampingi, menolong dan meringankan beban mereka yang menderita, baik secara fisik, mental maupun rohani. Saya percaya bapak, ibu dan saudara-saudariku yang membaca refleksi ini juga telah menjadi saluran rahmat kasih Tuhan, melalui pengorbanan kecil dan besar, moril dan materil bagi mereka yang menderita dan disalibkan oleh berbagai kenyataan jaman ini. Kita berdoa agar kita dikuatkan oleh rahmat Tuhan untuk bersama-sama membawa pesan Sang Tersalib dan memberikan harapan bagi mereka yang putus asa dan kehilangan harapan. Kita berdoa agar kita juga senantiasa dikuatkan oleh rahmat Tuhan untuk menanggung penderitaan dan memikul salib hidup kita setiap hari.
Akhirnya, Salam Persaudaraan Pasionis!  

 

 

‘SEMOGA SENGSARA YESUS KRISTUS SELALU HIDUP DI HATI KITA’

 

 

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment