Refleksi Cinta untuk Hari Valentine

Author | Kamis, 09 Februari 2017 22:11 | Dibaca : : 3851
Ilustrasi Ilustrasi

Salam passion dan salam persaudaraan buat sahabat-sahabatku, para pencinta Kristus Tersalib!

Sebentar lagi kita akan merayakan Hari Valentine, Hari Kasih Sayang, Hari Cinta. Simbol-simbol dan pernak-pernik valentine telah mulai menghiasi mall-mall, toko-toko, pasar-pasar dan berbagai tempat yang strategis. Televisi, radio, majalah, surat kabar, smartphone dan berbagai media massa serta media komunikasi lainya telah mulai berusaha menarik perhatian kita pada hari valentine.

Agar kita tidak saja larut dalam perayaan lahiriah, marilah kita renungkan makna sesungguhnya dari valentine, kasih sayang atau cinta itu. Karena itu, dengan penuh rasa syukur, saya membagikan refleksi singkat tentang cinta yang terinspirasi dari ‘Surat-Surat Santo Paulus dari Salib’. Semoga dapat menginspirasi kita untuk memahami arti cinta, memaknai valentine, mengisi hari valentine, mengucapkan dan membagikan kata-kata cinta, sehingga kita dan orang kecintaan kita dapat melihat kehidupan dengan cara pandang baru, cara-cara cinta memandang kehidupan.. Selamat menikmati!

 

CINTA

"Pandanglah Kristus tersalib dan lihatlah betapa besar cinta itu. Cinta sejati yang memilih jalan salib, jalan sengsara, jalan derita, jalan kematian untuk melahirkan kehidupan. Inilah cinta sejati, cinta yang meminta kita untuk masuk di tempat-tempat yang berat, masuk ke tempat-tempat yang penuh dengan rasa sakit, untuk berbagi dalam kehancuran, ketakutan, kebingungan dan penderitaan sesama. Cinta sejati menantang kita untuk berteriak dengan orang-orang yang menderita, berkabung dengan mereka yang kesepian dan menangis dengan mereka yang menangis. Cinta mengharuskan kita untuk menjadi lemah dengan orang yang lemah, rentan dengan yang rentan dan tak berdaya dengan yang tak berdaya. Cinta sejati berarti masuk secara penuh dalam keadaan sesama manusia, sebab hanya dengan cara demikian kita bisa berbuat sesuatu untuk menciptakan perbedaan dan menyelamatkan kehidupan. Itulah jalan cinta yang dipilih Tuhan. Itulah juga jalan cinta yang seharusnya kita  ambil"

CINTA

"Yesus mengalami kesendirian dalam penderitaan-Nya ketika Ia ditinggalkan oleh murid-murid-Nya dan merasa ditinggalkan oleh Bapa-Nya. Namun, Ia tetap di sana, di kayu salib dan tidak meninggalkannya. Inilah jalan cinta yang Yesus pilih dan ia mengerjakannya sampai selesai. Setiap kali kita membuat keputusan untuk mencintai seseorang, kita membuka diri untuk mengalami penderitaan, karena orang yang kita paling cintai kadang menyebabkan kita tidak hanya mengalami sukacita besar dalam hidup tetapi juga rasa sakit. Rasa sakit terbesar berasal dari pengalaman ditinggalkan. Kita mengalami rasa sakit ketika anak meninggalkan rumah; ketika suami meninggalkan istri atau sebaliknya isteri meninggalkan suami untuk jangka waktu yang panjang atau untuk selamanya; ketika teman, sahabat, salah satu anggota keluarga tercinta atau rekan kerja berangkat ke daerah lain atau meninggal dunia. Rasa sakit karena ditinggalkan dapat memisahkan kita. Namun, jika kita ingin menghindari penderitaan karena ditinggalkan, kita tidak akan pernah mengalami sukacita dalam mencinta. Kita harus tetap percaya bahwa cinta sejati lebih kuat dari rasa takut, hidup lebih kuat dari kematian dan berharap lebih kuat dari keputusasaan. Itulah jalan cinta yang dipilih Tuhan. Itulah juga jalan cinta yang seharusnya kita  ambil."

CINTA

Pandanglah Kristus tersalib dan lihatlah betapa besar cinta itu. Di sanalah, di kayu salib, kita menemukan karya agung cinta Tuhan kepada kita. Dalam salib Kristus kita menemukan cinta berbaur dengan penderitaan, kesedihan melebur dengan cinta, rasa sakit menyatu dalam cinta dan suka menggandeng tangan duka. Mereka berjalan bersama, menyatu sedemikian erat sehingga kita tidak bisa lagi membedakan cinta dari kesedihan atau duka dari cinta. Jika kita ingin benar-benar mencinta, milikilah cinta seperti cinta Tuhan, yang tak lekang oleh waktu dan tak terhimpit beratnya beban salib, yang tetap  sabar dalam kesulitan, bertahan di tengah badai dan selalu siap memikul salib sendiri di bahu kiri dan memberikan bahu kanan untuk salib sesama. Itulah jalan cinta yang dipilih Tuhan. Itulah juga jalan cinta yang seharusnya kita  ambil."

 

CINTA

Pandanglah Kristus tersalib dan lihatlah betapa besar cinta itu. Jagalah hatimu, dengan menenggelamkan diri dalam lautan cinta Tuhan itu. Ketika Tuhan memberi dan menginspirasimu dengan cinta, berhentilah dan nikmatilah, seperti lebah menyeruput madu, lalu terbanglah dalam cinta itu dan bagikan kepada sesamamu. Dengan terus menenggelamkan diri dalam cinta Tuhan, semua salib, penderitaan, kesulitan dan beban kehidupan akan terasa manis dan ringan.

 
LAGU CINTA

"Tuhanku terkasih,
aku sangat takut untuk membuka tanganku yang terkatup.
Siapakah aku ketika tidak ada yang tersisa untuk kupertahankan?
Siapakah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu dengan tangan kosong?
Bantu aku Tuhan untuk perlahan-lahan membuka tanganku
dan menemukan bahwa tidak ada yang kumiliki,
selain cinta yang Engkau berikan setiap saat kepadaku.
Ya Tuhan, ajarilah aku bagaimana mengekspresikan diri dalam cinta.
Aku berharap bahwa aku selalu berkobar-kobar dalam cinta.
Biarlah aku selalu bisa menyanyikan lagu-lagu pujian dalam lautan api cinta dan memuji kebaikan-Mu yang tak terhingga bersama cinta-Mu yang terus bergema abadi di kehidupanku."

 

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment