Seorang filsuf bernama Jean-Paul Sartre ingin mengeksplorasi penderitaan orang-orang yang merasa terjebak dan terperangkap dalam kehidupan mereka. Sartre melihat ini sebagai neraka di bumi. Sartre menulis sebuah drama tentang neraka semacam ini dan menyebutnya No Exit. “Tiga orang tiba di sebuah ‘ruangan’, di mana terdapat ruang tamu dengan cermin di sekeliling dindingnya. Tidak ada pintu keluar di ruangan itu, dan tidak ada selingan atau istirahat dalam permainan. Ketiga karakter itu tetap berada di atas panggung sepanjang waktu, karena mereka tidak pernah bisa meninggalkan ruangan dan harus tetap bersama saling menjaga.

Published in Renungan