Belajar Peka Atas Tanda-Tanda Kehadiran Tuhan - Refleksi Minggu Biasa XV 16 Juli 2017

Author | Minggu, 16 Juli 2017 11:47 | Dibaca : : 5251
Ilustrasi Ilustrasi Foto : NN

Bacaan Injil : Matius 13:1-23

Injil hari ini berisi keluhan, sebuah keluhan serius. Hal ini ditujukan kepada kita, kepada Anda dan saya. Yesus mengatakan kepada kita bahwa firman Tuhan seringkali tidak berbuah, tidak produktif dalam hidup kita. Firman Tuhan sering diinjak-injak di bawah kaki, menjadi kering, tumbuh sesaat, atau tidak tumbuh sama sekali.

Kita gagal melihat tanda-tanda kehadiran Firman yang Tuhan masukkan ke dalam kehidupan kita. Kita tidak melihat, mendengar, merasakan, menyentuh atau mengenali firman-firman itu. Karena firman-firman itu berlalu begitu saja dari kita, maka mereka tidak bisa membuat kita lebih baik.

Setiap hari dalam hidup kita, Tuhan memberi kita tanda-tanda, mencoba menarik perhatian kita. Mungkin berupa bunga, pikiran, perasaan, mimpi, anak kecil, berita, perjumpaan yang kebetulan, ucapan teman, beberapa rasa sakit atau bahkan rasa bersalah. Tuhan memiliki berbagai macam cara untuk membuka kesadaran kita. Tuhan berbicara kepada kita di bawah sinar matahari, hujan, di pantai, di atas gunung, di tepi sungai. Tuhan mungkin memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada kita dalam sebuah drama atau film, lagu atau musik. Tuhan berbicara kepada kita dalam Bacaan Misa dan dalam homili. Tuhan berbicara kepada kita dalam kekayaan relasi cinta seperti lagu terakhir dalam Les Miserables, Musicale mengatakan, 'Mencintai sesama berarti melihat wajah Tuhan'.

Pesan Tuhan begitu banyak dan sangat berbeda sehingga penyair, Gerard Manley Hopkins, membuat klaim bahwa 'Dunia dipenuhi dengan kemegahan Tuhan'. Namun, seberapa sering kita perhatikan? Seberapa sering kita melihat, mendengar atau merasakan Tuhan berbicara kepada kita? Dan jika kita melakukannya, seberapa sering kita berhenti dan berkata kembali: Ya, Tuhan! Terima kasih Tuhan! Apa yang Anda ingin saya lakukan, Tuhan? Maukah Anda membantu saya, Tuhan? '

Terkadang kita, termasuk saya sendiri cenderung hidup 'seperti orang yang memiliki mata tetapi tidak melihat, seperti orang yang memiliki telinga tetapi tidak mendengar'. Tidak hanya sejauh menyangkut Tuhan, tetapi juga dengan orang-orang di sekitar kita. Frederick Langbridge mengekspresikannya dengan baik ketika dia menulis, “Ada dua orang yang memandang keluar dari balik jeruji penjara; yang satu melihat lumpur dan yang seorang lagi melihat bintang.” Kita mungkin lebih seperti orang pertama, bukan yang kedua.

Sebagai tanggapan kita terhadap pesan Injil hari ini, marilah kita merenungkan  beberapa pertanyaan berikut:

  1. Apakah kita percaya bahwa Tuhan berbicara kepada kita melalui serangkaian tanda - misalnya, melalui orang lain? Melalui hal-hal yang terjadi pada kita? Melalui hal-hal yang dikatakan kepada kita? Dan melalui alam semesta?
  2. Apakah kita yakin bahwa di sekitar kita ada banyak jejak kehadiran kasih dan kebaikan Tuhan?
  3. Apakah kita percaya bahwa melalui Ekaristi yang kita rayakan pada hari Minggu dan hari-hari lain, Allah berbicara kepada kita dengan cara yang sangat khusus - di dalam orang-orang yang kita jumpai, dalam bacaan-bacaan Kitab Suci, dalam homili, dalam roti dan anggur yang dikuduskan, dalam Perjamuan Kudus, dalam imam yang memimpin perayaan, dalam setiap petugas Ekaristi dan dalam umat yang duduk bersama kita dalam Gereja?

Marilah kita merenungkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam doa, tetapi dengan tetap membuka mata, telinga dan hati untuk mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita, sehingga kata-kata-Nya tumbuh, berkembang dan berbuah dalam kehidupan kita sehari-hari.

Salam Passion.

 

“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP

Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Februari 2016 - Juli 2017 berada di Melbourne, Australia. Sekarang bertugas mendampingi para Novis Pasionis di Biara Santo Gabriel dari Bunda Berdukacita, Batu, Malang. | Profil Selengkapnya

www.gemapasionis.org | Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Leave a comment