Aku dan Gembalaku
- Author P.Avensius Rosis,CP
- 0 comments
- Rating :

Apa pelajaran berharga dari seorang gembala tentang Tuhan dan hubungan kita dengan Dia? Pada akhir setiap hari gembala membawa domba-dombanya ke tempat penampungan. Domba-domba itu mengenal suara gembala mereka dan datang dengan isyaratnya. Begitu akrabnya gembala dan dombanya, masing-masing disebut dengan nama yang berbeda. Di musim dingin domba-domba itu biasanya dibawa ke tempat penampungan umum di desa yang dikunci dan dijaga keamanannya oleh petugas khusus. Pada bulan-bulan musim panas, domba-domba itu biasanya disimpan di ladang dan kemudian dikumpulkan ke dalam kandang pada malam hari yang pintunya dijaga oleh seorang gembala sepanjang malam. Dia benar-benar pintu dimana domba-domba itu harus lewat.
Kitab Suci menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang membawa keamanan dan kedamaian bagi umat-Nya. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya (Mazmur 120: 8). Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu (1 Petrus 2:25).
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Gembala yang mengenal domba-domba dan dengan rela menyerahkan hidup-Nya untuk kita, domba-domba yang ditebus dengan darah-Nya sendiri.
Santo Agustinus dari Hippo (354-430 M) menulis : "Dia telah menyelesaikan apa yang Dia ajarkan kepada kita. Dia telah menunjukkan kepada kita apa yang Dia ajarkan untuk kita lakukan. Dia menyerahkan hidup-Nya untuk domba-domba-Nya, Dia mengubah Tubuh dan darah-Nya menjadi makanan, dan memberi makan domba-domba yang telah ditebus-Nya dengan makanan daging dan darah-Nya sendiri. Dia telah menunjukkan kepada kita bagaimana kita harus mengikuti-Nya, meskipun kerap berhadapan dengan ancaman kematian. Ia telah menunjukkan contoh yang dengannya kita harus menyesuaikan diri. Tugas pertama yang diberikan pada kita adalah dengan menggunakan barang-barang material kita untuk kebaikan sesama dan memberikan hidup kita untuk menolong sesama."
Kita bersyukur karena Tuhan adalah Sang Gembala, yang mengenal kita masing-masing dengan nama dan mengasihi kita apapun keadaan kita. Kita tidak perlu takut akan bahaya sebab Ia senantiasa beserta kita. Tongkat gembala kasih-Nya senantiasa menuntun kita seumur hidup dan kita akan diam bersama-Nya sepanjang masa untuk menikmati hidup yang berkelimpahan.
Salam Passion.
“Semoga Sengsara Yesus Kristus Selalu Hidup di Hati Kita”

P.Avensius Rosis,CP
Ditahbiskan menjadi imam dalam Kongregasi Pasionis pada 18 Agustus 2009 di Gereja Katedral Jakarta. Saat ini bertugas di English Language School for Pastoral Ministry di Melbourne, Australia. | Profil Selengkapnya
Website: www.gemapasionis.org Email Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.Baca Juga

Catatan Kecil : Kronologi Waktu Kematian Yesus
More details
3 Hari Mencari Cinta
More details
Mati Setiap Hari - Refleksi Minggu Prapaskah V 18 Maret 2018
More details
Simon dari Kirene 01
More details
Aku, Simon Orang Kirene
More details
Katakan Apa Adanya Kita - Refleksi Minggu Prapaskah III – 11 Maret 2018
More details
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama - Hari kedua Oktaf Natal, 26 Desember 2017
More details