Mati Setiap Hari - Refleksi Minggu Prapaskah V 18 Maret 2018

Minggu, 18 Maret 2018 09:44

Lima puluh tiga tahun yang lalu sebuah lagu untuk perdamaian berjudul Turn, Turn, Turn oleh Pete Seeger dan dinyanyikan oleh The Byrds mendapat ranking pertama dari sekian banyak lagu pada tahun itu. Lirik seluruhnya didasarkan pada Bab 3 dari Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab. Di dalamnya termasuk kalimat: 'Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk berkabung dan ada waktu untuk menari'. Paskah akan menjadi waktu bagi kita untuk tertawa dan menari. Tetapi hari ini Gereja membawa kita pada saat menangis dan berkabung ketika kita menanggapi firman Tuhan tentang penderitaan Yesus.

Pesta St. Stefanus, Martir Pertama - Hari kedua Oktaf Natal, 26 Desember 2017

Selasa, 26 Desember 2017 12:37

Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Refleksi Natal 25 Desember 2017

Selasa, 26 Desember 2017 12:30

Kemuliaan bagi Allah di Tempat Yang Mahatinggi! Perayaan kelahiran Kristus yang mulia telah dimulai ... Selamat Natal!
Marilah kita menempatkan diri pada posisi gembala-gembalala itu. Bagaimana perasaan kita? Mereka adalah gembala-gembala miskin dan sederhana yang menghabiskan hari dan malam mereka merawat domba-domba di padang. Malam itu, mereka berkumpul untuk persahabatan.

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu - Refleksi Minggu Adven IV, 24 Desember 2017

Selasa, 26 Desember 2017 06:07

Saat kita memasuki minggu keempat Adven, kita diberi tokoh yang sangat mengagumkan, Bunda Terberkati dan St. Yosef, untuk kita renungkan. Meskipun Bunda Maria begitu sempurna dan St. Yoseph adalah orang yang sangat saleh, mereka berdua masih sepenuhnya manusia. Maria mengandung dan melahirkan Yesus dengan segala emosi dan pengalaman manusia. Demikian pula halnya dengan St. Yosep; ia menerima Maria dengan segala emosi dan pengalaman manusia. Ia dihadapkan dengan misteri yang luar biasa saat dia menemukan istrinya sedang mengandung.

Kekuatan Harapan - Refleksi Minggu Adven III, 17 Desember 2017

Minggu, 17 Desember 2017 00:11

Yesaya berkata: 'jiwaku bersukacita di dalam Tuhanku.' Paulus menulis: '[Tuhan] tidak akan mengecewakan kita.' Yohanes berkhotbah: 'Dia sudah ada di antara kita, yaitu Terang Dunia'. Ketiga orang pilihan Allah ini memberi kita Harapan, harapan Adven.

Mempersiapkan Jalan Bagi Tuhan - Refleksi Minggu Adven II, 10 Desember 2017

Senin, 11 Desember 2017 13:21

Injil adalah kabar baik dari Tuhan, berita tentang Tuhan, tentang kita, tentang semangat hidup dan pengharapan. Berita bahwa Allah kita ada bersama kita dan Ia ingin membaharui kita menjadi lebih baik.

Cinta dan Belas Kasihan - 17 Renungan Singkat bagian 4

Rabu, 25 Oktober 2017 12:37

Sang ayah telah menanti selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk kembalinya anak laki-lakinya yang hilang. Suatu hari, setelah penantian yang panjang itu dia melihat anaknya. Bagaimana perasaan ayah itu? Tentu hatinya berdegup kencang. Emosi apa yang dia rasakan? Marah? Lega? Jawabannya adalah belas kasihan.

Cinta dan Penantian - 17 Renungan Singkat bagian 3

Jumat, 20 Oktober 2017 22:43

Hal yang tak terhindarkan terjadi. Putera bungsu dalam cerita ini mengambil sebagian harta milik ayahnya yang didapat melalui kerja keras dan memboroskan atau menghabiskan semuanya. Dia berakhir dengan kehancuran sehingga harus bekerja di sebuah kandang babi untuk mendapatkan makanan atau untuk mengisi perutnya yang kosong (*kandang babi bukanlah tempat yang baik bagi seorang anak laki-laki Yahudi). Dia kemudian merenung dan berkata kepada dirinya sendiri: “Aku akan kembali kepada ayahku!”

Kedalaman Cinta Sang Bapa - 17 Renungan Singkat bagian 2

Senin, 25 September 2017 20:27

Anak bungsu dalam cerita ini menolak ayahnya. Banyak orangtua mengalami bagaimana rasanya ditolak oleh anak-anak mereka. Ketika seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan memberontak melawan cinta orangtua, rasa sakit terlalu sulit untuk dilukiskan.

Menikmati Kemurahan Hati Allah - Refleksi Minggu Biasa XXV 24 September 2017

Senin, 25 September 2017 15:38

Dalam Injil hari ini kita bertemu dengan banyak orang yang mengawali perjalanan sebagai pecundang (pengangguran, yang terakhir) tetapi berakhir sebagai pemenang. Mereka adalah orang-orang yang timpang secara fisik, timpang emosional, timpang spiritual, dan yang lumpuh secara ekonomi. Mereka adalah anak-anak yang hilang, orang-orang terbuang, orang-orang yang terlantar dan orang-orang yang diabaikan atau dihindari. Pecundang akhirnya menjadi pemenang karena Yesus membuat pilihan yang jelas untuk mereka. Ia mau mengajarkan bahwa jalan Tuhan bukanlah jalan kita, bahwa Tuhan tidak bekerja dengan perhitungan matematika tetapi dari kepenuhan hati-Nya yang mengasihi.

Halaman 1 dari 5